Penasihat klub Semen Padang Andre Rosiade mendatangi kantor operator kompetisi PT LIB di Menara Mandiri, Jakarta, Rabu.
"Kami ingin melaporkan ke Komite Disiplin PSSI ada dua hal, yang pertama adalah kelalaian dari asisten wasit 2 yang berujung gol Sriwijaya FC ke Semen Padang di mana gol itu (diduga) offside, dan kami meminta Komite Disiplin PSSI bekerja. Tapi sesuai dengan aturan yang ada bahwa laporan harus disampaikan ke operator (PT LIB)," kata Andre Rosiade kepada pewarta.
Baca juga: PSM sebut tiga kali kalah beruntun karena perjalanan panjang dan wasit
Andre menduga proses pengesahan gol penyeimbang kedudukan 1-1 dari Sriwijaya FC berbau offside namun disahkan oleh asisten wasit.
Andre Rosiade mengatakan terdapat pelanggaran regulasi yang dilakukan oleh Sriwijaya FC karena tidak memainkan pemain berusia di bawah 21 selama babak pertama berlangsung.
"Kedua, juga ada pelanggaran regulasi Liga 2 2023/24 pasal 23 poin 3, di mana diharuskan setiap tim Liga 2 memainkan pemain U-21 masuk susunan pemain di babak pertama, dan dalam pertandingan dari data daftar susunan pemain yang kami dapatkan tidak ada nama pemain U-21 yang masuk," ungkap Andre.
Andre meyakini bahwa PSSI di bawah kepemimpinan Erick Thohir punya komitmen yang jelas terhadap pemberantasan mafia bola.
"Kami meyakini bahwa PSSI baru, di bawah kepemimpinan Pak Erick Thohir punya komitmen yang jelas terhadap pemberantasan mafia, ingin bersih-bersih PSSI. Kami optimistis laporan ini akan diproses," kata Andre.
Andre juga menegaskan pelaporan itu untuk memberikan efek jera berupa hukuman larangan bertugas bagi oknum wasit yang terlibat dalam pertandingan tersebut.
"Untuk itu kami meminta harus ada efek jera, wasit yang bersalah harus segera grounded, diparkir, untuk sementara waktu," ungkap Andre.
Baca juga: Sriwijaya FC raih satu poin di kandang
Pewarta: Fajar Satriyo
Editor: Roy Rosa Bachtiar
Copyright © ANTARA 2023