"Kami berharap BEA akan melahirkan generasi wirausahawan baru setiap tahun yang dapat meningkatkan ekonomi Buleleng," kata Kepala Disdagperinkop UKM Buleleng Dewa Made Sudiarta di Singaraja, Senin.
Dia menjelaskan Kabupaten Buleleng sendiri telah memiliki tiga sektor unggulan UMKM seperti olahan pangan, tekstil, serta kriya atau kerajinan. Guna meningkatkan kualitas produk dan pemasaran, pihaknya bersinergi dengan stakeholder di Buleleng untuk mendirikan inkubator bisnis terkait.
BEA ini dirancang sebagai wadah pengembangan wirausaha baru, dikenal juga sebagai start-up, yang akan difasilitasi sesuai keahlian mereka, mulai dari pengemasan hingga pemasaran.
Dia berharap para pemuda selalu bersikap "nandurin karang awak," ungkapan lokal yang berarti selalu belajar dan tidak berpuas diri melainkan berinovasi dan menyesuaikan diri dengan perubahan zaman
"Ini semacam wadah yang kami gagas untuk mengajak pada pengusaha muda yang baru. Kami didik dan berikan pelatihan terintegrasi dengan Pusat Layanan Usaha Terpadu (PLUT)," papar dia.
Sudiarta menambahkan dengan adanya kehadiran Pusat Layanan Usaha Terpadu (PLUT), diharapkan para pelaku bisnis semakin berinovasi dan adaptif dalam menghadapi perkembangan persaingan global.
Disdagperinkop UKM Buleleng juga berkeyakinan UMKM memainkan peran kunci dalam mendorong kesejahteraan kabupaten ujung utara Pulau Dewata tersebut yang selama ini memang tidak terlalu bergantung pada sektor pariwisata.
"Salah satu upaya kami adalah mendukung program pemerintah dalam pengembangan produk unggulan lokal Buleleng agar mampu bersaing dengan produk dari daerah luar," katanya.
Baca juga: Mendag: Jiwa wirausahawan bisa dibangun sejak kuliah
Baca juga: Teten sebut pemerintah bidik calon wirausaha dari kalangan terdidik
Pewarta: Rolandus Nampu/IMBA Purnomo
Editor: Nurul Aulia Badar
Copyright © ANTARA 2023