"Jalur Gaza akan mengalami bencana kemanusiaan yang tidak pernah terjadi sebelumnya jika koridor aman tidak dibuka bagi bantuan kemanusiaan, termasuk persediaan medis, makanan, dan air," kata juru bicara UNRWA Adnan Abu Hasna kepada Anadolu.
Saat ini, Israel menutup semua perlintasan perbatasan dengan Jalur Gaza, membuat sulit masuknya bantuan kemanusiaan apapun.
"Beberapa jam ke depan akan terjadi Gaza kehabisan bahan bakar dan rumah sakit tidak lagi bisa melayani," kata Abu Hasna.
"Berlanjutnya situasi ini berarti Jalur Gaza akan kehabisan makanan dalam dua pekan," lanjutnya.
Baca juga: Norwegia: Komunitas internasional harus terus bantu warga Palestina
UNRWA pada Selasa menyebutkan, lebih dari 175 ribu orang di Gaza telah mengungsi ke 88 sekolah milik mereka.
Badan itu juga mengatakan jumlah tersebut kemungkinan meningkat karena serangan udara Israel yang terus berlanjut.
Tindakan Israel yang menghentikan pasokan air dan listrik ke Jalur Gaza yang sudah terkepung, serta memblokir masuknya persediaan kemanusiaan yang sangat dibutuhkan dan mencegah warga yang mau keluar Jalur Gaza untuk menyelamatkan diri, telah memicu kecaman internasional dan bahkan tuduhan kejahatan perang.
Dalam ketegangan yang meningkat drastis di Timur Tengah, pasukan Israel telah melancarkan kampanye militer yang berkelanjutan dan kuat terhadap Jalur Gaza, sebagai respons terhadap serangan militer oleh kelompok Palestina Hamas di wilayah Israel dan permukiman ilegal.
Baca juga: Warga Palestina yang tewas di Jalur Gaza bertambah jadi 1.078 orang
Konflik dimulai ketika Hamas memulai Operasi Badai Al Aqsa terhadap Israel, dengan melakukan beragam serangan termasuk rentetan peluncuran roket dan penyusupan ke Israel melalui jalur darat, laut, dan udara.
Hamas mengatakan serangan kejutan ini sebagai balasan atas penyerbuan ke Masjid Al Aqsa di Yerusalem Timur yang diduduki dan meningkatnya kekerasan pemukim Israel terhadap warga Palestina.
Sebagai balasan terhadap serangan Hamas, militer Israel melancarkan Operasi Pedang Besi dengan menargetkan Jalur Gaza, meningkatkan konflik yang sudah berisiko tinggi.
Baca juga: Sedikitnya 8 jurnalis terbunuh dalam serangan Israel di Gaza
Saling balas yang terus-menerus ini telah membawa penderitaan besar bagi rakyat Gaza, dan memperburuk situasi kemanusiaan yang sudah mengerikan di wilayah kantong yang diblokade tersebut.
Sambil memantau situasi dengan cermat, beberapa komunitas internasional telah menyerukan de-eskalasi dan negosiasi menuju penyelesaian konflik secara damai.
Seiring dengan berkembangnya konflik, komunitas global masih mengkhawatirkan potensi kekerasan lanjutan dan dampaknya terhadap warga sipil yang tidak bersalah.
Sumber: Anadolu
Baca juga: Israel ancam akan bom konvoi pembawa bantuan ke Gaza
Baca juga: PLO: permintaan pasokan makanan dan obat ke Gaza ditolak Israel
Pewarta: Yoanita Hastryka Djohan
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2023