"Bantuan kemanusiaan untuk Gaza? Tak akan ada listrik yang menyala, tidak ada hidran air yang dibuka dan tidak ada truk bahan bakar yang boleh memasuki Gaza, sampai warga Israel yang diculik dikembalikan," kata Katz.
Dia menambahkan "Jangan menceramahi kami dengan soal moral."
Di tengah ketegangan yang meningkat dramatis di Timur Tengah, pasukan Israel melancarkan serangan militer yang tak henti dengan segenap kekuatan, di Jalur Gaza.
Itu adalah serangan balasan atas serangan militer Hamas ke wilayah Israel.
Baca juga: Putin sebut Israel duduki tanah milik Palestina
Konflik dimulai saat Hamas mengawali Operasi Banjir Al-Aqsa terhadap Israel yang merupakan serangan mendadak dari berbagai arah, termasuk serentetan tembakan roket dan penyusupan ke Israel melalui darat, laut dan udara.
Hamas menyebut serangan itu sebagai balasan atas penyerbuan Masjid Al-Aqsa di Yerusalem Timur dan kekerasan terhadap warga Palestina yang dilakukan para pemukim Yahudi.
Sebaliknya, sebagai balasan atas serangan Hamas itu, militer Israel meluncurkan Operasi Pedang Besi di Jalur Gaza.
Balasan Israel meluas dengan menutup pasokan air dan listrik ke Gaza sehingga memperburuk kondisi kehidupan di wilayah yang sudah terguncang akibat pengepungan sejak 2007.
Baca juga: Iran dan Suriah seru dunia Islam kompak dukung Palestina
Sumber: Anadolu
Pewarta: Yoanita Hastryka Djohan
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2023