Kementerian Kesehatan pada Rabu mengeluarkan pernyataan yang dikutip Anadolu Agency, melaporkan: "Empat warga Palestina terbunuh pagi ini oleh tembakan senjata dan rudal penjajah, mencakup tiga di Jenin dan satu di Qalqilya."
Militer Israel memaksa masuk Qalqilya dan melakukan pencarian dari rumah ke rumah, memicu pertikaian dengan puluhan warga Palestina. Militer menggunakan amunisi aktif dan peluru karet selama penyerangan, menurut saksi mata kepada Anadolu.
Sumber medis juga memberi konfirmasi kepada kantor berita Palestina Wafa bahwa seorang remaja 19 tahun Khaled Salam Fuqaha dari kota Anabta di Tulkarm timur meninggal karena luka-lukanya yang disebabkan oleh tembakan tentara Israel seminggu sebelumnya.
Pada Selasa, Otoritas Urusan Tahanan Palestina dan Klub Tahanan Palestina mengumumkan kematian seorang tahanan Palestina di penjara Israel, menandai kasus serupa kedua dalam waktu kurang dari 24 jam.
Tepi Barat mengalami gelombang bentrokan dan konfrontasi antara warga Palestina dengan militer Israel seiring dengan meningkatnya operasi Israel dan menurunnya situasi kemanusiaan di Jalur Gaza.
Konflik Gaza, yang telah dibombardir Israel sejak 7 Oktober, dimulai ketika Hamas meluncurkan Operasi Badai Al-Aqsa, serangan mendadak yang mencakup serangkaian peluncuran roket dan penyusupan ke Israel melalui darat, laut, dan udara.
Disebutkan bahwa serangan tersebut merupakan pembalasan Hamas atas penyerbuan Masjid Al-Aqsa dan meningkatnya kekerasan yang dilakukan oleh pemukim Israel.
Militer Israel kemudian melancarkan operasi militer udara tanpa henti terhadap Jalur Gaza.
Hampir 7.200 orang tewas dalam konflik tersebut, termasuk sedikitnya 5.791 warga Palestina dan 1.400 warga Israel.
Sebanyak 2,3 juta penduduk Gaza telah kehabisan makanan, air, obat-obatan dan bahan bakar, dan konvoi bantuan yang diizinkan masuk ke Gaza hanya membawa sebagian kecil dari apa yang dibutuhkan.
Sumber: Anadolu
Baca juga: Pasukan Israel tangkap 50-an warga Palestina di Tepi Barat
Baca juga: Hamas: Israel bunuh seorang tahanan pejuang Palestina asal Tepi Barat
Baca juga: PBB "sangat khawatir" atas situasi HAM yang memburuk di Tepi Barat
Pewarta: Yoanita Hastryka Djohan
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2023