Dinas Kesehatan DKI Jakarta selama seminggu ke depan melakukan vaksinasi cacar monyet (monkeypox/mpox) bagi 500 orang dari kelompok berisiko untuk mengantisipasi penyebaran penyakit tersebut.Artinya dari 100 kasus positif kemungkinan ada satu yang meninggal
"Vaksin diberikan sebanyak dua dosis untuk satu orang dengan jeda empat minggu, sesuai dengan ketersediaan vaksin 'monkeypox' di Indonesia sebanyak 1.000 dosis untuk 500 orang," kata Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta Ani Ruspitawati saat dikonfirmasi di Jakarta, Jumat.
Selain itu, dilakukan pelacakan (tracing) dengan tim khusus bersama mitra terkait. Tim tersebut bertugas memproses, mencari dan memantau pihak yang berkontak erat dengan orang yang terkena cacar monyet.
Ani menjelaskan, setiap kasus positif langsung diisolasi di rumah sakit. Bahkan untuk terduga dengan gejala khas (suspek) ataupun kontak erat seksual yang sedang menunggu hasil PCR juga diisolasi di rumah sakit.
Untuk kontak erat non-seksual akan dipantau gejalanya setiap hari oleh Puskesmas Kecamatan. Jika ditemukan adanya gejala cacar monyet, maka dilakukan pemeriksaan laboratorium.
"Dan setiap kontak erat seksual akan langsung diisolasi dan dilakukan pemeriksaan laboratorium," ujar Ani.
Baca juga: DKI siapkan Labkesda untuk bantu penanganan cacar monyet
Baca juga: DKI siapkan Labkesda untuk bantu penanganan cacar monyet
Adapun respon cepat yang telah dilakukan Dinas Kesehatan DKI Jakarta, yakni menyiagakan ruang isolasi rumah sakit, menyiapkan obat-obat antivirus dan berkoordinasi aktif dengan para pakar di rumah sakit vertikal terkait tatalaksana kasus.
Sedangkan tingkat kematian kasus (case
fatality rate) pada cacar monyet sekitar satu persen. "Artinya dari 100 kasus positif kemungkinan ada satu yang meninggal," kata Ani.
fatality rate) pada cacar monyet sekitar satu persen. "Artinya dari 100 kasus positif kemungkinan ada satu yang meninggal," kata Ani.
Mayoritas meninggalnya kasus cacar monyet, kata Ani, karena infeksi sekunder dan kondisi imunitas rendah pada kelompok berisiko, seperti Lelaki Seks dengan Lelaki (LSL), ibu hamil, ibu menyusui, anak-anak dan lansia.
Berdasarkan data kasus cacar monyet DKI Jakarta hingga 27 Oktober 2023, kasus positif total 17 orang. Kasus positif aktif sebanyak 16 orang yang hingga saat ini masih diisolasi rumah sakit (RS), sedangkan satu kasus dinyatakan sembuh.
Lalu sebanyak 11 orang berstatus suspek atau terduga bergejala cacar monyet. "Kasus positif aktif 16 orang, tingkat positif PCR 44 persen," katanya.
Baca juga: Sudinkes Jakbar menemukan empat kasus cacar monyet
Lalu sebanyak 11 orang berstatus suspek atau terduga bergejala cacar monyet. "Kasus positif aktif 16 orang, tingkat positif PCR 44 persen," katanya.
Baca juga: Sudinkes Jakbar menemukan empat kasus cacar monyet
Semua bergejala ringan dan tertular dari kontak seksual. "Semua pasien laki-laki usia 25-50 tahun, dua kasus di antaranya berdomisili luar DKI Jakarta," kata Ani.
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI telah melakukan vaksinasi cacar monyet kepada 157 orang yang berisiko memiliki virus cacar monyet.
"Capaian vaksinasi saat ini 157 orang atau 31,72 persen dari total sasaran 477 orang. Sudah berjalan dan terjadwal di empat atau lima Puskesmas di DKI Jakarta," kata Direktur Jenderal (Dirjen) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kemenkes Maxi Rein Rondonuwu dalam konferensi pers yang diikuti secara daring di Jakarta, Kamis (26/10).
Kemenkes juga telah menyediakan 1.000 dosis vaksin untuk dibagikan kepada masing-masing sasaran sebanyak dua dosis. Kemenkes telah berkoordinasi dengan ASEAN untuk memperoleh 2.000 dosis vaksin tambahan.
Pewarta: Siti Nurhaliza
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2023