Dalam pernyataan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Bucharest di Jakarta, Duta Besar Meidyatama Suryodiningrat mengatakan bahwa Israel sebagai penjajah sekaligus penguasa pendudukan Palestina tidak bisa menggunakan dalih "hak membela diri" yang ada dalam Pasal 51 Piagam PBB sebagai alasan melakukan agresi.
"Kami siap bekerja sama dengan Rumania untuk mendukung konsensus global yang menghendaki penghentian agresi Israel," kata Meidyatama dalam pertemuan dengan Komite Hubungan Luar Negeri Senat Rumania di gedung Parlemen Rumania, Selasa (31/10).
Dubes menambahkan bahwa rakyat Indonesia sangat marah terhadap situasi Gaza yang semakin memburuk.
“Seperti yang disampaikan Presiden Joko Widodo, Indonesia mengutuk keras serangan acak terhadap masyarakat sipil dan fasilitas sipil di Gaza,” katanya.
Dalam pertemuan tersebut, pihak Rumania dipimpin oleh Ketua Komite Hubungan Luar Negeri Titus Corlatean.
“Kami memiliki tanggung jawab bersama. Kami akan membuat imbauan kemanusiaan,” kata Titus yang juga mantan Menteri Luar Negeri.
Pertemuan yang dihadiri dubes perwakilan OKI di Rumania, seperti Palestina, Arab Saudi, Lebanon, Maroko, Yordania, Pakistan, Aljazair, Kuwait dan Sudan itu merupakan upaya diplomasi bersama agar Rumania, sebagai negara anggota Uni Eropa, ikut mempengaruhi kebijakan Eropa terkait Palestina. .
Selain menyerukan penghentian kekerasan terhadap penduduk Palestina, para dubes juga mendorong upaya Pemerintah Rumania untuk mendukung percepatan bantuan kemanusiaan ke rakyat Palestina.
Majelis Umum PBB pada 27 Oktober mengadopsi resolusi yang menyerukan gencatan senjata yang didasarkan pada kemanusiaan dan keselamatan warga sipil di Jalur Gaza.
Rumania adalah salah satu dari 44 negara yang abstain dalam resolusi yang memperoleh 121 suara dukungan dan 14 penolakan.
Baca juga: Dubes negara-negara OKI di Rumania gelar aksi solidaritas Palestina
Baca juga: Palestina desak DK PBB segera capai resolusi akhiri perang di Gaza
Baca juga: PBB: Gencatan senjata kemanusiaan sangat penting untuk Gaza
Pewarta: Asri Mayang Sari
Editor: Arie Novarina
Copyright © ANTARA 2023