Perlintasan Rafah merupakan satu-satunya titik penghubung antara Mesir dan daerah kantong Gaza.
Sekitar 225 pemegang paspor asing menyeberang dari Jalur Gaza ke Mesir, kata sumber yang menolak disebutkan namanya itu.
Dia juga menyebutkan bahwa sebagian besar dari mereka berasal dari Yordania dan dalam perjalanan menggunakan bus menuju Kota Arish, yakni kota terbesar di Semenanjung Sinai, yang terletak di pesisir Mediterania.
Sementara itu, 15 warga Palestina yang cedera dari Gaza tiba di Mesir bersama dengan 12 anggota keluarganya, kata sumber itu.
Sebanyak 81 warga yang cedera seharusnya memasuki Mesir pada Rabu (1/11) dalam gelombang pertama, namun sepuluh orang meninggal dunia sebelum meninggalkan Gaza.
Ini pertama kalinya perlintasan Rafah dibuka untuk keluarnya para korban luka dan pemegang paspor asing dari Gaza sejak konflik meletus bulan lalu.
Perkembangan ini bertepatan dengan pengumuman juru bicara Brigade Al-Qassam, sayap bersenjata Hamas, pada Selasa (31/10) bahwa mereka akan membebaskan para sandera asing "dalam beberapa hari mendatang."
Sebanyak 40 ambulans melewati perlintasan Rafah di sisi Mesir pada pagi hari untuk mengevakuasi warga Palestina yang terluka dari jalur tersebut, kata sumber itu.
Dia menambahkan bahwa Mesir telah mengalokasikan tiga daerah di kota Arish dan Shiekh Zuweid untuk menampung para keluarga korban luka.
Delapan rumah sakit Mesir di Sinai Utara dan Kairo siap untuk merawat para korban luka. Sementara itu, sekitar 70 truk bantuan kemanusiaan memasuki Gaza melalui perlintasan Rafah pada Rabu pagi.
Pewarta: Xinhua
Editor: Yuni Arisandy Sinaga
Copyright © ANTARA 2023