Jakarta (ANTARA News) - Sering mengabaikan informasi gizi dalam kemasan pangan olahan saat mengonsumsi ternyata dapat menyebabkan berbagai penyakit tidak menular (PTM), terutama Diabetes Mellitus.Diabetes yang tidak terkontrol berisiko mengganggu organ tubuh lain...
"Kalau kita mengabaikan informasi gizi dalam kemasan, kita jadi tidak bisa mengontrol berapa asupan gula, garam dan lemak ke dalam tubuh, akhirnya kita kelebihan atau kekurangan," kata Direktur Pengendalian Penyakit Tidak Menular, Kemenkes, Dr. Ekowati Rahajeng, SKM, M.Kes, di Jakarta, Rabu.
Dr. Ekowati menjelaskan konsumsi gula berlebih dapat menyebabkan resistensi insulin yang berakibat pada peningkatan kadar gula darah atau "hiperglikemia" sehingga menyebabkan penyakit Diabetes Mellitus.
"Diabetes yang tidak terkontrol berisiko mengganggu organ tubuh lain seperti jantung, ginjal, dan lain-lain," katanya.
Jika seseorang mengkonsumsi garam berlebih maka dapat mengganggu keseimbangan cairan dalam tubuh karena meningkatnya jumlah natrium dalam sel, sehingga meningkatkan tekanan darah, tambahnya.
Peningkatan kerja jantung berisiko mengalami serangan jantung dan stroke. Sementara itu, jika seseorang mengkonsumsi lemak berlebih maka dapat meningkatkan kadar kolesterol "jahat" atau "low density lipoprotein" (LDL) dalam darah.
"LDL dapat menumpuk di dinding arteri dan menimbulkan kerak atau plak sehingga menyebabkan penyempitan pembuluh darah," katanya.
Berapa anjuran konsumsi gula, garam dan lemak?
Pemerintah telah mengeluarkan regulasi konsumsi gula, garam, dan lemak. Rancangan Permenkes Konsumsi Gula, Garam, dan Lemak pada Pangan Olahan dan Siap Saji telah dirancang sejak April lalu.
"Regulasi itu nantinya akan diaplikasikan tiga tahun kemudian untuk mengatur batas maksimum konsumsi gula, garam dan lemak perorangan per hari," kata Dr. Ekowati.
Anjuran konsumsi untuk gula adalah 50 gram atau setara dengan empat sendok makan per orang per hari. Untuk garam, anjuran konsumsinya adalah lima gram atau setara dengan satu sendok teh.
"Sementara untuk lemak atau minyak, anjuran konsumsinya sebanyak 67 gram atau setara dengan lima sendok nmakan," kata dia.
Dr. Ekowati memberi contoh makanan dan minuman yang mengandung gula, garam dan lemak.
"Satu gelas minuman soda mengandung 2,5 sendok makan gula, satu bungkus mie instan mengandung tiga seperempat sendok teh garam, satu potong ayam goreng tepung mengandung dua sendok makan minyak," katanya.
Pewarta: Ida Nurcahyani
Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2013