Hal itu disampaikan Brahim Taha sebelum sidang perdana Konferensi Internasional tentang Perempuan dalam Islam: Status dan Pemberdayaan, yang diselenggarakan Sekretariat Jenderal OKI di Jeddah.
“Konferensi ini digelar pada saat rakyat Palestina sedang menghadapi agresi brutal Israel dan perempuan, terutama perempuan, anak-anak, lansia dan warga sipil tak berdosa lainnya di Gaza, menjadi korban pemboman ini," katanya.
Baca juga: Dubes negara OKI di Rumania sebut Israel tak punya dasar membela diri
Menurut Sekjen OKI, mayoritas jumlah korban yang dibantai di tengah kebungkaman global, merupakan titik terlemah dalam tragedi ini.
Sekjen juga menekankan bahwa situasi di Gaza merupakan tragedi berkelanjutan, di mana semua orang memikul tanggung jawab besar yang dibebankan pada musyawarah Konferensi ini.
Dia juga mendesak upaya intensif untuk mengungkap kebiadaban Israel dan membela hak-hak perempuan Palestina, rakyat Palestina, dan Masjid Al-Aqsa dalam situasi di mana tidak mungkin memisahkan orang-orang dari tanah mereka atau Palestina dari kenyataan mengerikan pendudukan Israel.
Baca juga: MUI desak PBB, OKI segera bertindak terkait serangan Israel di RS Gaza
Baca juga: Malaysia: Negara OKI berupaya hentikan serangan darat Israel ke Gaza
Baca juga: Menlu Retno: OKI harus desak gencatan senjata Israel-Palestina
Sumber: WAFA
Pewarta: Asri Mayang Sari
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2023