Heru: Jalur sepeda ditambah jika warga minta

8 November 2023 19:24 WIB
Heru: Jalur sepeda ditambah jika warga minta
Arsip Foto - Sejumlah warga bersepeda saat berlangsungnya Hari Bebas Kendaraan Bermotor di Jakarta, Minggu (4/9/2022). ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/foc.

Ya tambah kalau warga minta

Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono mengemukakan, jalur sepeda di Ibu Kota ditambah jika ada permintaan dari warga.

Terkait keberadaan jalur sepeda, dia meminta Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta untuk mengevaluasi jalur sepeda di Ibu Kota yang ada.

"Iya dong, kan perlu dievaluasi. Semua boleh dibangun," ujar Heru usai pengarahan dalam rangka Peningkatan dan Efektivitas Penyelenggaraan Persetujuan Bangunan Gedung (PBG) di Jakarta, Rabu.

Dia mengatakan hal tersebut ketika ditanya awak media mengenai pencabutan status Jakarta sebagai Kota Ramah Sepeda oleh Bike to Work (B2W) Indonesia.

Heru mengatakan, ada kemungkinan untuk menambah jalur sepeda apabila masyarakat memang meminta hal itu. "Ya tambah kalau warga minta," katanya.

Baca juga: Mata kucing di jalur sepeda lebih estetik dan mudah dirawat

Menurut keterangan tertulis dari Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Syafrin Liputo yang diterima pada Rabu, Dishub DKI terus mendukung keberadaan lajur sepeda yang aman dan nyaman bagi warga Jakarta agar mereka selamat ketika bersepeda.

Menurut dia, sejumlah bentuk dukungan tersebut antara lain melalui pembangunan serta pemeliharaan sejumlah lajur sepeda di ibu kota.

Salah satu contoh perawatan fasilitas tersebut adalah pembongkaran "stick cone" yang rusak karena dihantam motor di sejumlah lajur sepeda. Kemudian Dishub menggantinya dengan paku jalan solar cell atau disebut juga sebagai mata kucing.

"Target Pemerintah Provinsi DKI Jakarta saat ini adalah melakukan optimalisasi lajur sepeda yang telah terbangun sepanjang 314,196 km dengan melakukan pemeliharaan sesuai pentahapan sampai dengan tahun 2026," ujarnya.

Baca juga: Legislator minta DKI tambah jalur sepeda

Bike to Work (B2W) Indonesia telah mencabut predikat Jakarta sebagai Kota Paling Ramah Sepeda. B2W menilai Jakarta tidak konsisten dalam melakukan tata kelola, terutama dalam hal jalur sepeda.

Menurut B2W Indonesia, sejumlah inkonsistensi itu antara lain pengaspalan ulang 18 ruas jalan Ibu Kota pada Mei 2023 dalam rangka KTT ASEAN dan jalur sepeda yang sudah ditutup aspal tidak dikembalikan lagi seperti semula.

Lalu pada April 2023, terdapat rekayasa lalu lintas di kawasan pertigaan lampu merah Santa, Jakarta Selatan, dengan membongkar pedestrian dan jalur sepeda.

Selanjutnya pada Oktober 2023, draf pembahasan Raperda APBD Tahun Anggaran 2024, pembangunan lajur sepeda sebesar Rp4.513.936.931 masuk dalam anggaran pengurangan/pengalihan dan tidak dianggarkan kembali.
 

Pewarta: Mecca Yumna Ning Prisie
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2023