• Beranda
  • Berita
  • Sudinkes Jakbar sebut kasus cacar monyet tambah satu kasus

Sudinkes Jakbar sebut kasus cacar monyet tambah satu kasus

21 November 2023 15:48 WIB
Sudinkes Jakbar sebut kasus cacar monyet tambah satu kasus
Kepala Suku Dinas Kesehatan (Kasudinkes) Jakarta Barat (Jakbar), Erizon Safari saat ditemui di Jakarta pada Selasa (21/11/2023). ANTARA/Risky Syukur

Sembuh sudah ada satu,  bahkan dia sudah ikut run 

Suku Dinas Kesehatan (Sudinkes) Jakarta Barat menyebut kasus cacar monyet (Mpox) di wilayahnya bertambah satu orang sehingga total menjadi sepuluh orang yang tertular penyakit ini.

"Sekarang jadi sepuluh, tambah satu lagi," kata Kepala Sudinkes Jakarta Barat  Erizon Safari di Jakarta,  Selasa.

Erizon juga menambahkan terdapat satu pasien yang sudah sembuh dari sepuluh kasus tersebut.

"Sembuh sudah ada satu,  bahkan dia sudah ikut run (olahraga lari) gitu," kata Erizon.

Meskipun secara resmi belum ada data dari Dinkes DKI Jakarta, pasien tersebut sudah dinyatakan sembuh.

"Sudah, sudah sembuh. Udah enggak bopeng juga," ujar Erizon.

Adapun 10 pasien Mpox tersebut berjenis kelamin pria. Erizon menyebut sumber penularan sebagian besar dari  hubungan seksual sesama jenis, tetapi sebagian lagi kemungkinan bersumber dari transmisi lokal.

"Beberapa ada dikasih ke situ (hubungan sesama jenis), cuman yang terakhir ternyata enggak ya. Jadi ada kemungkinan transmisi lokal. Tetapi kalau dia kontak sesama jenis ya sangat mungkin ya," kata Erizon.

Mengenai resiko kematian dari penyakit Mpox, pihak Erizon belum menemukan kasus seperti itu di Jakbar.

"Sejauh ini sih enggak ya. Masih ringan-ringan saja. Kecuali kalau perilaku (hubungan sesama jenis) seperti dia tuh (merujuk ke penyakit lain yang lebih mematikan)," pungkas Erizon.

Sebelumnya, Sudin Kesehatan Jakbar memastikan kelompok berisiko cacar monyet (Mpox) telah diberikan vaksin guna mencegah penularan dan penyebaran penyakit tersebut.

"Pada masyarakat yang beresiko sudah diberikan (vaksin)," ujar Erizon.

Erizon menyebut kelompok atau masyarakat berisiko adalah orang yang melakukan kontak dengan penderita cacar monyet.

"Vaksinasi diberikan kepada mereka yang kontak dengan penderita," imbuh Erizon.

Sementara itu hingga kini, pihak Erizon tidak mendata secara khusus terkait jumlah vaksin yang telah diberikan.

"Jumlah (vaksin) tidak didata khusus," ujar dia.
Baca juga: Sebanyak 16 dari 37 penderita cacar monyet di Jakarta sudah sembuh
Baca juga: Kemenkes sebut vaksin cacar monyet saat ini sangat terbatas dan mahal
Baca juga: Legislator dukung DKI bentuk Satgas Khusus Penanganan Cacar Monyet

Pewarta: Redemptus Elyonai Risky Syukur
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2023