"Ada masalah di pencernaan, di mana terjadi gangguan aliran usus, sehingga dirujuk ke tempat kami karena tidak bisa terlaksana di rumah sakit sebelumnya," ujarnya dalam taklimat media terkait perkembangan mpox yang diikuti secara daring di Jakarta, Rabu.
Lebih lanjut, Khie Chen menyebutkan kondisi tersebut juga diperparah dengan adanya komplikasi penyakit paru-paru.
"Kami sudah berusaha atasi, tapi kondisi pasien berat dan tidak tertolong. Upaya medis sudah dilakukan dan dioptimalkan tapi ada komorbid lain yang memperberat kondisi pasien," ujarnya.
Baca juga: Kemenkes mengonfirmasi pasien meninggal di RSCM tidak disebabkan Mpox
Baca juga: Kemenkes deteksi kasus Mpox di lima provinsi
Selain itu, Khie Chen juga mengungkapkan pasien tersebut memiliki lesi yang cukup banyak. Meski demikian, dia mengimbau kepada masyarakat agar tidak perlu khawatir terkait adanya kasus tersebut.
Dia mengungkapkan mpox bukanlah penyakit yang berbahaya, sebab memiliki angka kematian yang sangat kecil (0,18 persen). Selain itu, mpox juga hanya dapat tertular melalui kontak yang erat.
Untuk itu, Khie Chen mengimbau masyarakat untuk menghindari kontak erat dengan orang yang memiliki ciri-ciri Mpox, selain itu dia juga mengimbau kepada masyarakat untuk senantiasa menjaga Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).
Di tempat terpisah, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengonfirmasi satu pasien meninggal di Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta bukan disebabkan cacar monyet atau Mpox.
"Ada laporan satu kasus di RSCM meninggal, tapi bukan karena Mpox," kata Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes Maxi Rein Rondonuwu dikonfirmasi di Jakarta, Kamis.
Ia mengatakan pasien tersebut terkonfirmasi positif mpox dengan riwayat penyakit HIV positif, serta meninggal karena Ileus Obstruksi atau penyumbatan usus dan HIV positif dengan viral loud yang sangat rendah dan belum pernah mendapat obat antiretroviral (ARV).*
Baca juga: Sudinkes Jakbar sebut kasus cacar monyet tambah satu kasus
Baca juga: Cegah penularan, Jakbar pastikan kelompok beresiko dapat vaksin mpox
Pewarta: Sean Muhamad
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2023