• Beranda
  • Berita
  • Jubir Kemenhub ungkap alasan Tidore menjadi lokasi Hari Nusantara 2023

Jubir Kemenhub ungkap alasan Tidore menjadi lokasi Hari Nusantara 2023

4 Desember 2023 20:19 WIB
Jubir Kemenhub ungkap alasan Tidore menjadi lokasi Hari Nusantara 2023
Tangkapan layar Juru Bicara Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Adita Irawati dalam diskusi "Road to Hari Nusantara 2023", di Jakarta, Senin (4/12/2023). ANTARA/Adimas Raditya

Tempat pertama kali ekspor cengkeh itu dilakukan Indonesia. Jalur rempah itu titik nol ya Tidore ini.

Juru Bicara Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Adita Irawati mengungkapkan bahwa Pulau Tidore di Provinsi Maluku Utara dipilih menjadi lokasi Hari Nusantara 2023, karena mempunyai sejarah sebagai titik nol jalur rempah dalam ekspor cengkeh pertama dari Tidore ke Eropa pada 11 Desember 1521.
 
"Tempat pertama kali ekspor cengkeh itu dilakukan Indonesia. Jalur rempah itu titik nol ya Tidore ini," kata Adita dalam diskusi "Road to Hari Nusantara 2023" yang diselenggarakan di Jakarta, Senin.
 
Ia menjelaskan, tahun ini Kemenhub ditunjuk oleh Kementerian Koordinator Kemaritiman dan Investasi sebagai Ketua Pelaksana Penyelenggaraan Hari Nusantara 2023.
 
Kegiatan yang akan berpusat di Kota Tidore dengan mengusung tema “Merajut Konektivitas Nusantara dan Ekonomi Maritim dari Titik Nol Jalur Rempah”, diharapkan dapat mendatangkan wisatawan lokal maupun mancanegara.
 
Lebih lanjut, Adita mengatakan bahwa Tidore dipilih salah satunya, karena mewakili sebagai kawasan Indonesia bagian timur, di mana sebagian besar wilayahnya merupakan lautan.
 
Kemudian, wilayah ini dinilai memiliki potensi ekonomi dan pariwisata yang sangat tinggi.
 
"Laut adalah tempat kita menjalin konektivitas agar seluruh kepulauan dan masyarakat bisa tersatukan," ujarnya.
 
Adita mengatakan, Kemenhub memastikan kesiapan sarana dan prasarana perhubungan seperti Bandara Babullah di Ternate dan pelabuhan penyeberangan siap mendukung rangkaian peringatan Hari Nusantara Tahun 2023 pada 10 hingga 13 Desember 2023 mendatang.
 
Bandara Sultan Babullah memiliki panjang runway 2.300 meter x 45 meter, sehingga dapat melayani pesawat tipe Boeing 737-800 dan Airbus A320, dan terminal penumpang seluas 9.600 m2 yang dapat menampung hingga 400.000 penumpang.
 
Selain itu, pihaknya juga berkoordinasi dengan pemangku kepentingan terkait seperti Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Kantor Imigrasi, Kantor Kantor Bea Cukai, Kantor Kesehatan Pelabuhan, AirNav Indonesia, dan Kepolisian Daerah Maluku Utara agar kegiatan dapat berjalan dengan lancar.
 
"Pembenahan infrastruktur seperti Bandara Sultan Babullah dan pelabuhan penyeberangan terus ditingkatkan, sejauh ini on the track," katanya pula.
Baca juga: Menhub: peringatan Hari Nusantara momentum mengingat Deklarasi Djuanda
Baca juga: Kemenhub pastikan kesiapan bandara dukung peringatan Hari Nusantara

Pewarta: Adimas Raditya Fahky P
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2023