• Beranda
  • Berita
  • Kanal banjir timur merupakan contoh infrastruktur hijau

Kanal banjir timur merupakan contoh infrastruktur hijau

1 November 2013 23:18 WIB
Kanal banjir timur merupakan contoh infrastruktur hijau
Kanal Banjir Timur Pembangunan KBT yang diperuntukkan sebagai kawasan konservasi air dijadikan proyek percontohan "green infrastructure". (Foto :Direktorat Jenderal Sumber Daya Air, Kementerian Pekerjaan Umum)

KBT menjadi infrastruktur percontohan yang tidak hanya memiliki fungsi utama sebagai pengendali banjir, tetapi fungsi pendukung lainnya melalui memperindah kota melalui taman-taman di sekitarnya,"

Jakarta (ANTARA News) - Kanal Banjir Timur (KBT) di Jakarta dinilai merupakan salah satu contoh dari infrastruktur yang telah menerapkan prinsip hijau di perkotaan dan selaras dengan peran pemerintah untuk mengembangkan program bangunan hijau.

"KBT menjadi infrastruktur percontohan yang tidak hanya memiliki fungsi utama sebagai pengendali banjir, tetapi fungsi pendukung lainnya melalui memperindah kota melalui taman-taman di sekitarnya," kata Wakil Menteri Pekerjaan Umum Hermanto Dardak di Jakarta, Jumat.

Ia memaparkan, penerapan hijau dalam infrastruktur KBT dapat dilihat antara lain dengan adanya sabuk hijau sepanjang 23,5 km yang dilengkapi jalur pejalan kaki dan pengguna sepeda.

Sementara untuk pengelolaan taman di sekitar KBT, ujar dia, dilakukan manajemennya berdasarkan kerja sama dengan sejumlah perusahaan swasta dan BUMN dalam bentuk program Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR).

Hermanto Dardak juga mengemukakan, bangunan-bangunan yang menghadap KBT pun menurut Hermanto Dardak seharusnya juga mengusung konsep bangunan hijau yaitu antara lain memiliki sistem pengolahan air ramah lingkungan ataupun hemat energi.

"Konsep pengolahan air diatur sedemikian rupa, untuk penggunaan keperluan toilet misalnya, bila diatur dengan baik maka dapat menghemat air karena jumlah keperluan air untuk toilet itu sampai 40 persen dari total penggunaan air di suatu bangunan atau gedung," ucapnya.

Sebelumnya, Republik Indonesia bekerja sama dengan Swiss dalam memperluas inisiatif program bangunan hijau ke berbagai kota di Indonesia guna mengatasi peningkatan dampak perubahan iklim dari emisi gas rumah kaca.

"Kunjungan rombongan Swiss untuk bertemu membahas untuk membantu Indonesia mengenai program bangunan hijau nasional dan menghentikan gas rumah kaca," kata Dirjen Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum Imam Ernawi dalam pertemuan dengan delegasi Swiss di Jakarta, Sabtu (26/10).

Ia mengemukakan bahwa pembahasan tersebut juga untuk memperluas inisiatif program bangunan hijau untuk kota-kota di seluruh Indonesia.

Upaya yang dilakukan, ujar dia, bertujuan mengurangi emisi karbon dan konsumsi sekaligus melakukan penghematan biaya.(*)


Pewarta: Muhammad Razi Rahman
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2013