• Beranda
  • Berita
  • KJRI terus pantau kondisi `overstay` WNI di Arab Saudi

KJRI terus pantau kondisi `overstay` WNI di Arab Saudi

9 Desember 2013 01:52 WIB
KJRI terus pantau kondisi `overstay` WNI di Arab Saudi
ilustrasi TKI Overstay Ratusan Tenaga Kerja Indonesia yang overstay tiba di bandara Soekarno - Hatta, Tangerang, Banten, Sabtu (16/11). Sebanyak 496 TKI overstay kloter ke dua yang bekerja di Saudi Arabia dipulangkan ke Indonesia. Rombongan TKI yang terdiri dari 425 wanita dewasa, 26 anak-anak dan 45 bayi dipulangkan dengan menggunakan pesawat Garuda Indonesia Boeing 747-400 GA. (ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga) ()

Kami akan terus melakukan usaha pendampingan dalam upaya pemulangan para WNI overstay ini agar dapat diselesaikan dengan lancar,"

Jeddah (ANTARA News) - Konsulat Jenderal Republik Indonesia di Jeddah terus melakukan pemantauan sejumlah warga Indonesia overstay atau melebihi izin tinggal di Arab saudi dalam proses pemulangan ke tanah air.

"Kami akan terus melakukan usaha pendampingan dalam upaya pemulangan para WNI overstay ini agar dapat diselesaikan dengan lancar," ujar Konsul Jenderal RI untuk Jeddah Dharmakirty Syailendra Putra saat melakukan kunjungan ke salah satu titik kumpul tidak resmi para WNI untuk proses pemulangan ke tanah air, Minggu.

Kegiatan pemantauan ini dimaksudkan untuk mengetahui kondisi para WNI overstay yang ingin pulang ke Indonesia namun berada di lokasi yang tidak dianjurkan oleh pihak KJRI.

"Kebanyakan mereka yang ke Mator Qodim ini menunggu polisi setempat untuk membawa ke Tarhil atau rumah detensi imigrasi, dan kemudian mereka bisa dipulangkan setelah melalui proses tertentu," ujar Dharma.

Meskipun kebanyakan WNI Overstay mengetahui bahwa berkumpul di Mator Qodim bukanlah tempat yang disarankan untuk proses pemulangan, namun tetap saja mereka menginap di pelataran parkir area yang dulunya merupakan bandar udara Jeddah untuk menunggu pihak kepolisian setempat membawa mereka ke rumah detensi imigrasi.

Kebanyakan para WNI overstay ini juga membawa serta anak-anak mereka untuk menginap dengan beratapkan langit dan beralaskan tikar, serta pada siang hari mereka terpapar langsung sinar matahari.

"Meskipun keberadaan mereka di Mator Qodim menunggu untuk dibawa ke Tarhil atau rumah detensi, pihak KJRI juga tidak bisa membawa mereka ke Tarhil tergantung dengan pihak kepolisian setempat dan pihak imigrasi untuk menempatkan mereka ke Tarhil. Kami tidak punya wewenang untuk itu," ujar Dharma pula.

Namun, pihak KJRI juga selalu menempatkan petugas piket untuk selalu berada di Mator Qodim guna memantau kondisi para WNI overstay tersebut.

"Bagaimana pun juga mereka adalah saudara kita, dan tugas kita untuk selalu membantu mereka sebisa mungkin. KJRI akan selalu memantau dan mendampingi mereka," kata Dharma lagi.

Selain Mator Qodim, KJRI juga terus memantau kondisi para WNI overstay yang sudah ditempatkan di rumah detensi imigrasi Tarhil di Sumaysi, selagi menuggu proses pemulangan mereka ke tanah air.

Hingga hari ini, tercatat sebanyak 4.512 WNI overstay yang berada di Tahril dari 11.281 orang, dan 6.764 orang sudah dipulangkan ke Indonesia.(*)

Pewarta: Ageng Wibowo
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2013