Rafting di Batu seorang tewas tiga hilang

28 Februari 2014 23:47 WIB
Rafting di Batu seorang tewas tiga hilang
tenggelam, korban tenggelam, terbawa arus, ilustrasi (ANTARA FOTO)
Batu (ANTARA News) - Seorang tewas dan tiga korban lainnya dilaporkan hilang dalam kecelakaan olahraga wisata rafting atau arung jeram di aliran Kali Brantas di wilayah Kota Batu, Jawa Timur, Jumat petang.

Satu korban tewas dalam kecelakaan arung jeram itu atas nama Nurul Komar (23), warga Jalan Fatmawati, Jakarta Selatan.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Batu, Sasmito, ketika dikonfirmasi membenarkan, selain seorang tewas, tiga korban lainnya dilaporkan hilang dan dilakukan pencarian oleh tim di sekitar aliran sungai itu.

"Jasad Komar sudah ditemukan warga di sekitar jembatan Desa Pendem, dan langsung dievakuasi ke Rumah Sakit Hasta Brata Kota Batu," katanya.

Menurut Sasmito, pencarian tiga korban hilang di aliran Sungai Brantas dihentikan sementara pada pukul 22.30 WIB, karena kondisi sudah sangat gelap dan keterbatasan alat pencarian.

"Pencarian para korban dilanjutkan besok (Sabtu) pagi. Tim pencarian korban yang terdiri dari BPBD Kota Batu, PMI serta jajaran Polres Batu, kini masih melakukan koordinasi atau rapat terkait upaya pencarian para korban itu," katanya.

Sasmito menjelaskan, kejadian berawal ketika 18 peserta mengikuti kegiatan rafting dengan memberangkatkan lima perahu dari Desa Torongrejo, Kecamatan Beji, Kota Batu.

Rute rafting itu rencananya berakhir di Desa Areng Areng atau berjarak sekitar 10 Km dari lokasi awal berangkat, Desa Torongrejo.

Namun, saat mendekati "rest area" atau lokasi peristirahatan, satu perahu dilaporkan terguling dan terseret arus, karena ketika itu arus sungai sedang deras akibat hujan.

"Dalam satu perahu yang terguling itu ada lima peserta, dan satu ditemukan meninggal, satu lainnya berhasil menyelamatkan diri atas nama Rani Efendi. Tiga lainnya masih dalam pencarian," kata Sasminto.

Sementara itu, satu korban yang selamat, mengalami luka lecet di tangan, kaki, pipi dan dagu, serta masih diberikan perawatan penurun suhu tubuh dan luka lecet.(*)

Pewarta: Abd Aziz
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2014