Jakarta (ANTARA News) - Kebun binatang London di Inggris menyambut kehadiran tiga bayi harimau sumatera (Panthera tigris sumatrae).
Setelah mengandung selama 106 hari, harimau sumatera berusia lima tahun yang bernama Melati melahirkan tiga anak di sarangnya pada 3 Februari lalu.
Sejak itu penjaga kebun binatang mengawasi keluarga harimau sumatera itu menggunakan kamera.
"Sementara kami masih belum mengetahui apakah tiga bayi itu jantan atau betina, kami mulai mengamati perkembangan individu mereka," kata Penjaga Kebun Binatang London, Teague Stubbington, seperti dilansir laman LiveScience, Kamis (13/3).
Jumlah harimau sumatera mungkin tidak lebih dari 500 di alam liar. Sekitar 200 lainnya hidup di kebun binatang, kata Kebun Binatang Sacramento yang menyambut kelahiran satu anak harimau tahun lalu.
Sementara menurut organisasi konservasi WWF Indonesia, populasi harimau sumatera yang hidup di blok-blok hutan dataran rendah, lahan gambut, dan hutan hujan pegunungan tinggal 400 saja.
Sejak itu penjaga kebun binatang mengawasi keluarga harimau sumatera itu menggunakan kamera.
"Sementara kami masih belum mengetahui apakah tiga bayi itu jantan atau betina, kami mulai mengamati perkembangan individu mereka," kata Penjaga Kebun Binatang London, Teague Stubbington, seperti dilansir laman LiveScience, Kamis (13/3).
"Kami menamai salah satunya Trouble, karena dia lebih berani dibanding yang lain, yang pertama mulai menjelajahi kandang dan kami melihatnya bangun ketika saudara-saudaranya tidur," ujarnya.
Tiga dari sembilan subspesies harimau telah punah selama 70 tahun terakhir dan para ahli konservasi mulai khawatir harimau sumatera menuju ke arah kepunahan.
Binatang yang hanya ditemukan di Pulau Sumatera, Indonesia, itu masuk dalam daftar merah satwa yang kritis terancam punah dalam International Union for Conservation of Nature (IUCN).
Tiga dari sembilan subspesies harimau telah punah selama 70 tahun terakhir dan para ahli konservasi mulai khawatir harimau sumatera menuju ke arah kepunahan.
Binatang yang hanya ditemukan di Pulau Sumatera, Indonesia, itu masuk dalam daftar merah satwa yang kritis terancam punah dalam International Union for Conservation of Nature (IUCN).
Sementara menurut organisasi konservasi WWF Indonesia, populasi harimau sumatera yang hidup di blok-blok hutan dataran rendah, lahan gambut, dan hutan hujan pegunungan tinggal 400 saja.
Penerjemah:
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2014