"Dengan melihat sejarah pemilu dari tahun ke tahun, kalau harus memakai label Islam untuk saat ini masih sulit untuk membuat kekuatan koalisi antarpartai Islam sendiri," kata Hamdan Daulay di Yogyakarta, Senin.
Menurut dia, meskipun sama-sama memiliki basis massa Islam, namun partai politik Islam di Indonesia pada kenyataanya memiliki agenda perjuangan yang berbeda, sehingga masih sulit disatukan.
"Sebab PAN, PKB, PPP, PKS sesungguhnya mereka memiliki agenda dan ideologi yang tidak dapat serta merta disatukan," katanya.
"Walaupun Muhammad Natsir atau Gus Dur pernah memegang tampuk kekuasaan, namun partai Islamnya tetap tidak pernah menang," kata dia.
Sehingga, menurut dia, opsi yang dapat dilakukan oleh parpol berbasis massa Islam yakni berkoalisi dengan partai nasionalis serta mendukung calon presiden yang tidak selalu dari parpol Islam.
"Tidak perlu memaksakan mengusung calon yang harus dari parpol Islam, melainkan bisa memilih tokoh dari parpol nasionalis yang memiliki semangat dan komitmen yang tidak jauh dengan perjuangan parpol Islam," kata Hamda Daulay.
Pewarta: Luqman Hakim
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2014