Kemenag berikan beasiswa untuk 1.000 dosen

21 Desember 2014 06:21 WIB
Kemenag berikan beasiswa untuk 1.000 dosen
Kamaruddin Amin (kemenag.go.id)
jakarta (ANTARA News) - Kementerian Agama (Kemenag) mulai 2015 akan memberi beasiswa kepada 1.000 dosen dari Perguruan Tinggi Agama Islam (PTAI) seluruh Indonesia untuk meraih gelar doktor di dalam negeri maupun luar negeri.

"Hal ini merupakan bagian dari beasiswa program doktor untuk semua dosen," kata Dirjen Pendidikan Islam Kemenag Kamaruddin Amin, di Jakarta, Jumat. Sebelumnya, pemberian beasiswa program 5.000 doktor ini diluncurkan Presiden Joko Widodo di Istana Negara, Jumat siang (19/12).

Kamaruddin mengatakan pengiriman dosen ini dilakukan secara bertahap, setiap tahun 1.000 dosen sampai mencapai 5.000 dosen untuk waktu lima tahun.

Para dosen tersebut yang akan mendapatkan beasiswa ini akan mengikuti proses seleksi. "Karenanya, kita akan melakukan pemetaan terlebih dahulu, di setiap perguruan tinggi terkait kebutuhan doktor untuk bidang apa saja, setelah itu dibuat standarnya, kata Kamaruddin.

Ia memaparkan setiap PTAI akan didata berapa jumlah dosen, dan dosen yang sudah meraih gelar doktor berapa, termasuk ada berapa jurusan di PTAI tersebut sehingga pihaknya dapat mengetahui kebutuhan jumlah doktor.

Menurut dia, beasiswa ini semuanya ditanggung Kemenag. Namun, Kamaruddin belum mengetahui rincian dana yang akan dikeluarkan kementerian tersebut untuk setiap tahunnya untuk 1.000 doktor, baik yang belajar di dalam negeri maupun di luar negeri.

"Soal dana ini standarnya sama yang telah ditetapkan Kementerian Keuangan untuk mereka yang belajar di dalam negeri, dan juga ada standarnya untuk mereka yang belajar di luar negeri," terang Kamaruddin.

Ia menjelaskan target dari pengiriman program doktor ini untuk menjadikan PTAI bermutu dan berkualitas dan "go international",

"Pemberian beasiswa doktor berlaku untuk semua bidang studi, baik agama maupun umum. Kita kirim mereka berbagai perguruan tinggi kelas dunia, juga termasuk di dalam negeri," katanya lagi.

Pewarta: Edy Supriatna Sjafei
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2014