Jakarta (ANTARA News) - PT PLN (Persero) menyesalkan sikap penyedia PLTD sewa di Nias, Sumut, yang menghentikan operasi pembangkit secara sepihak, sehingga menyebabkan pemadaman listrik di wilayah tersebut.Penghentian operasi mesin secara sepihak sangat disesalkan karena hal ini berhubungan dengan pelayanan listrik PLN di Nias yang terpaksa harus mengalami pemadaman,"
Direktur Bisnis Regional Sumatera PLN Amir Rosidin di Jakarta, Senin mengatakan, pemutusan operasi PLTD sewa berkapasitas total 20 MW itu dilakukan hanya dua hari sebelum jatuh tempo dari seharusnya sesuai kontrak selama dua bulan.
"Penghentian operasi mesin secara sepihak sangat disesalkan karena hal ini berhubungan dengan pelayanan listrik PLN di Nias yang terpaksa harus mengalami pemadaman," ujarnya.
Padahal, menurut dia, dalam pertemuan PLN sebelumnya dengan pihak PLTD dan pimpinan Musyawarah Pimpinan Daerah (Muspida) Nias disepakati perpanjangan sewa selama satu tahun atau hingga Maret 2017.
Namun pada Jumat (1/4) pukul 22.21 WIB, pemilik PLTD sewa memberhentikan operasi mesin tersebut secara tiba-tiba.
Akibatnya, Nias mengalami krisis listrik sebesar 20 MW dari total beban puncak sebesar 24 MW.
Amir juga mengatakan, PLN tidak mempunyai tunggakan tagihan sewa kepada pemilik PLTD di Nias.
"Semua tagihan yang sudah masuk telah diselesaikan pembayarannya oleh PLN," katanya.
Untuk kontrak sewa PLTD yang berakhir 25 Maret 2016, PLN telah membayar tahap pertama pada 23 Maret 2016 sebesar Rp 9 miliar dan tahap kedua pada 1 April 2016 juga Rp9 miliar.
"Dengan demikian, kewajiban PLN terhadap penyedia sewa telah dipenuhi, namun mengapa pada tanggal yang sama (1 April) pihak penyedia sewa PLTD tiba-tiba menghentikan operasinya," ujarnya.
Amir menambahkan, sebagai langkah darurat agar aliran listrik di lokasi strategis dan pusat layanan masyarakat terpenuhi, pihaknya mendatangkan 17 genset dengan total kapasitas 1,25 MVA ke Nias.
Sementara, upaya lain adalah melakukan negosiasi dengan pemilik mesin PLTD baik di Amerika maupun perwakilan di Indonesia, mendatangkan genset yang berada di Langsa, Aceh sebesar 12 MW, dan membeli PLTD sebesar 10 MW.
"Diharapkan mesin PLTD tersebut dapat beroperasi pada Minggu (10/4)," ujar Amir.
Pewarta: Kelik Dewanto
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2016