• Beranda
  • Berita
  • Singkawang pertahankan kerukunan multi etnis dengan pameran

Singkawang pertahankan kerukunan multi etnis dengan pameran

20 Mei 2016 22:51 WIB
Singkawang pertahankan kerukunan multi etnis dengan pameran
ilustrasi Aksi Tatung Singkawang Seorang tatung beraksi di depan panggung utama Festival Tatung Singkawang 2014 di Singkawang, Kalbar. (ANTARA FOTO/Sheravim ()
Pontianak (ANTARA News) - Pemerintah Kota Singkawang berkomitmen terus mempertahankan kerukunan umat beragama di kota yang dikenal sangat multi etnis, salah satunya dengan menggelar pameran multi etnis Singkawang 2016.

"Banyak warga yang bertanya-tanya, apa konsepnya sehingga masyarakat Singkawang bisa hidup rukun, aman dan damai. Meskipun Singkawang sangat multi etnis, namun kita bisa mendapat predikat peringkat ketiga nasional dalam toleransi antarumat beragama," kata Wakil Wali Kota Singkawang, Abdul Muthalib saat membuka Pagelaran Multi Etnis tahun 2016 di Singkawang, Jumat.

Abdul menyatakan semua etnis, semua budaya, dan semua agama yang ada di Indonesia, ada di Kota Singkawang. "Dan bahkan Singkawang juga memiliki Mesjid dan Kelenteng yang jaraknya sangat berdekatan," tuturnya.

Tidak ada kata lain, katanya, bahwa Singkawang merupakan Bhinneka Tunggal Ika. Yang artinya, meskipun masyarakatnya berbeda-beda tetapi tetap satu.

Dia berharap, pagelaran itu bisa menjadi suatu kepercayaan dan suatu modal yang besar bagi kita semua untuk selalu menjaga keharmonisan dalam hal mengisi pembangunan di Singkawang agar lebih baik lagi.

Di tempat yang sama, Kepala Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olahraga (Disbudparpora) Singkawang, Dwi Putra Sumarna menambahkan kegiatan pagelaran ini dilaksanakan selama dua hari, yaitu tanggal 20 sampai 21 Mei.

Untuk peserta, katanya, sebanyak 15 paguyuban yang ada di Kota Singkawang ikut serta. "Alhamdulillah, paguyuban yang ada di Kota Singkawang ikut semua," ujarnya.

Tujuan digelarnya kegiatan ini, dalam rangka mempererat tali silaturahmi serta menjaga keamanan NKRI.

Pewarta: Rendra Oxtora
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2016