"Selain Pak Pramono Edhie, sejumlah tokoh lainnya seperti Sekjen DPP yakni Hinca Pandjaitan dan Mas Ibas selaku Ketua Komisi Pemenangan Pemilu DPP Partai Demokrat juga akan hadir di Musda Demokrat Jabar," kata Ketua Steering Committee Musda IV Partai Demokrat Jawa Barat Asep Wahyuwijaya, di Bandung, Rabu malam.
Ada sedikit "kejanggalan" dalam Musda Ke-IV Partai Demokrat Jawa Barat tersebut karena masa kepemimpinan Iwan Sulandjana Sebagai Ketua DPD Partai Demokrat Jaawa Barat belum selesai selama lima tahun.
Iwan Sulandjana seharusnya memimpin DPD Partai Demokrat Jabar hingga tahun 2017 mendatang tapi malah digelar musda dengan tujuan untuk memilih Ketua DPD Partai Demokrat Jawa Barat yang baru.
Menyikapi hal tersebut, Asep Wahyuwijaya menjelaskan, jika pelaksanaan Musda Ke-IV Partai Demokrat Jawa Barat kali ini telah sesuai dengan anggaran dasar dan anggatan rumah tangga partai.
Ia juga membantah jika musda yang digelar ini ilegal karena dasar pelaksanaannya telah sesuai dengan instruksi DPP Partai Demokrat yang menyatakan bahwa tahun 2016 adalah tahun konsolidasi partai.
"Dan memang yang namanya isu-isu dalam sebuah politik sudah biasa, untuk Musda IV Demokrat Jabar kita mengacu pada pasal 12,40, 80 anggaran rumah tangga partai keputusan DPP," kata dia.
Selain itu, kata Asep, sejumlah daerah lain seperti Jawa Timur juga telah menggelar musda meskipun kepemimpinan Ketua DPD-nya belum genap berjalan selama lima tahun.
"Dan pelaksanaan Musda DPD Demokrat Jawa Timur tidak ada masalah kan," katanya.
Menurut dia ada delapan kandidat akan mengikuti pemilihan Ketua Dewan Pengurus Daerah Partai Demokrat Jawa Barat periode 2016-2021, di Kota Bandung.
Kedelapan nama tersebut diantaranya Iwan Sulanjana (Ketua DPD Demokrat Jabar), Irfan Suryanagara (Wakil Ketua DPRD Jabar) hingga Dede Yusuf (anggota DPR RI), Bupati Karawang Cellica Nurrachadiana, Wakil Bupati Indramayu Supendi, Wali Kota Cirebon Aziz, dan Wali Kota Sukabumi Muraz telah menyatakan kesiapannya.
"Kami masih menerima pendaftaran jika masih ada ada yang berminat menjadi kandidat. Menurutnya, pemilihan ketua ini dilakukan secara demokratis tanpa adanya intervensi dari Dewan Pimpinan Pusat Demokrat," kata dia
Ia mengatakan meski sosok Ketua Umum Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono sangat sentral dan menjadi acuan partai tersebut namun pemilihan nanti sepenuhnya akan diserahkan ke masing-masing DPC kabupaten/kota.
"DPP sama dengan DPD (Jabar) dan DPC, masing-masing punya satu suara. Jadi total ada 29 suara (di Jabar terdapat 27 DPC kabupaten/kota). DPP pun tidak punya hak veto, semuanya diserahkan di DPC," kata Asep.
Pewarta: Ajat Sudrajat
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2016