"Wisata gajah Seblat sudah jadi favorit untuk didatangi saat libur Lebaran, karena bisa naik gajah," kata Abdur Rahman, wisatawan lokal yang mendatangi objek wisata itu, Selasa.
Ia mengatakan, setiap tahun bersama keluarga besarnya selalu menyempatkan berwisata ke lokasi yang cukup dekat dari desa mereka yang berada di Kecamatan Putri Hijau.
Namun, kali ini pengunjung terpaksa mengantre panjang untuk mendapat kesempatan menaiki gajah, sebab hanya ada seekor gajah yang bisa dinaiki pengunjung.
"Sebagian besar gajah sudah dilepasliarkan di hutan, hanya ada empat gajah jantan yang berada di PLG Seblat," kata dia.
Dari empat gajah jantan tersebut, hanya seekor yang berada di seberang Sungai Seblat untuk bisa dinaiki bergantian dengan membayar sebesar Rp20 ribu.
Antrean yang panjang membuat sebagian pengunjung memilih meninggalkan lokasi tersebut setelah menikmati suasana alam di pinggir Sungai Seblat.
Sebelumnya, Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Bengkulu-Lampung, Abu Bakar mengatakan dari 12 ekor gajah jinak yang ada di PLG Seblat delapan ekor sudah dilepasliarkan di hutan kawasan itu.
"Ada empat gajah jantan yang masih berada di sekitar kamp PLG karena gajah jantan rawan diburu untuk diambil gadingnya," kata dia.
Ia mengatakan pengunjung taman wisata alam itu dapat berinteraksi dengan gajah jantan jinak yang diangon para mahout atau pawang di lokasi tersebut.
Pewarta: Helti M Sipayung
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2017