Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi usai pertemuan bilateral dengan Delegasi Korea Selatan di sela-sela pertemuan setingkat menteri Asia-Europe Meeting Transport Ministers Meeting (ASEM TMM) di Denpasar, Bali, Rabu mengatakan setidaknya terdapat empat proyek yang dilirik oleh pihak Korea Selatan, di antaranya KA di Sulawesi Selatan, Bandara Kualanamu, Pelabuhan Kuala Tanjung dan Pelabuhan Kijing.
"Kami beri kesempatan kepada Korea untuk berinvestasi, terutama kereta api di Sulawesi Selatan yang seterusnya akan didiskusikan," katanya.
Budi menilai Korea Selatan memiliki kompetensi dalam pembangunan kereta api, karena detail dan dengan penawaran harga yang kompetitif.
"Saya beberapa kali ke sana sangat kompeten, sangat detail dan harganya kompetitif," katanya.
Dia mengatakan sudah dibuat nota kesepahaman awal antara pembangunan infrastruktur transportasi Indonesia dan Korea Selatan yang akan dikukuhkan kembali pada dua atau tiga bulan mendatang, tingkat menteri.
Budi mengatakan potensi investasi proyek-proyek tersebut dengan Korea Selatan, yaitu Rp20 triliun.
Sementara itu, Indonesia dan Jepang sudah sepakat tiga proyek akan dilaksanakan tepat waktu.
Tiga proyek infrastruktur yaitu Mass Rapid Transit (MRT), Pelabuhan Patimban dan High Speed Train (HST) Jakarta-Surabaya.
Wakil Ketua Kamar Dagang dan Industri Indonesia Bidang Perhubungan Carmelita Hartoto mendukung adanya investasi dari pihak asing agar mempercepat pembangunan konektivitas.
"Kami mendukung agar semuanya biasa cepat dan peran swasta dilibatkan agar tercipta iklim usaha yang kompetitif," katanya.
Pewarta: Juwita Trisna Rahayu
Editor: Gilang Galiartha
Copyright © ANTARA 2017