• Beranda
  • Berita
  • Padi ciherang aromatik, inovasi bioteknologi dari Balitbang Pertanian

Padi ciherang aromatik, inovasi bioteknologi dari Balitbang Pertanian

28 November 2017 21:08 WIB
Padi ciherang aromatik, inovasi bioteknologi dari Balitbang Pertanian
Ilustrasi - Petani mengambil bibit padi di Somba Opu, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, Minggu (13/8/2017). (ANTARA FOTO/Abriawan Abhe)
Bogor (ANTARA News) - Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan), Kementerian Pertanian mengenalkan tiga teknologi inovasi bioteknologi unggulan yang siap mendukung swasembada komoditas prioritas seperti padi, cabai, bawang dan juga tebu.

"Tiga teknologi itu yakni padi ciherang aromatik, teknologi cabai Carvi-SP dan Feromon pengendali hama penggerek tebu," kata Kepala Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Bioteknologi Pertanian, Mastur di Kampus Balitbangtan Cimanggu, Kota Bogor, Jawa Barat, Selasa.

Mastur menyebutkan teknologi padi Ciherang Aromatik ini merupakan hasil inovasi menggunakan bioteknologi yang aman bagi manusia dan lingkungan dengan menggunakan marka.

"Jadi Ciherang yang ada saat ini kita perbaiki dengan menghasilkan padi ciherang yang lebih wangi," kata Mastur.

Selanjutnya teknologi cabai Carvi Agrihorti Prioritas yang memiliki kandungan capsaisin tinggi serta tahan terhadap virus belang. Dihasilkan oleh peneliti Balitbang Pertanian Kementan.

"Namanya cabai Carvi, kerja sama dengan Balai Penelitian Sayuran, mempunyai kelebihan produksi cabai lebih tinggi, perbaikan dari cabai blora ditingkatkan produksinya hingga mencapai 30 ton per hektare," kata Mastur.

Teknologi selanjutnya Feromon pengendali serangga hama penggerek tebu, merupakan hasil inovasi peneliti madya Batlitbang Pertanian, I Made Samudera.

"Feromon ini untuk mengendalikan hama tebu, pucuk penggerek batang. Dengan teknik ini tentu aman lingkungan, lebih efektif dan mudah," kata Mastur.

Mastur menambahkan, ketika teknologi inovasi yang dihasilkan Batlitbang Pertanian tersebut sudah mulai dalam tahap pengembangan. Seperti varietas padi, dilakukan perbanyakan benih dengan menggandeng perguruan tinggi, perusahaan, dan pemerintah daerah.

"Ketiganya baru akan disebar ke masyarakat setelah dilakukan pelepasan pada pertengahan tahun 2018, sekitar bulan Juni. Kalau untuk cabai Carvin juga sudah sidang komisi, siap untuk disebar ke wilayah dataran tinggi," kata Mastur.

Balitbang Pertanian melakukan penandatanganan kerja sama untuk pengembangan dan diseminasi hasil inovasi teknologi dengan Pemerintah Kabupaten Bogor, Kabupaten Garut, Politeknik Pertanian Payakumbuh dan salah satu swasta.

"Kita membuka ruang bagi daerah lain yang mau perbanyakan benih padi ciherang aromatik dan cabai Carvin ini," kata Mastur.

T.KR-LR
(T.KR-LR/B/S025/B/S025)

Pewarta: Laily Rahmawati
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2017