"Kita tetapkan tanggap darurat untuk Kota Bandung. Iya kita siapkan tanggap darurat," kata pejabat sementara Wali Kota Bandung, Muhammad Solihin, saat meninjau lokasi banjir bandang di Jatihandap, Cicaheum, Rabu.
Status tanggap darurat, ia menjelaskan, akan berlaku hingga kondisi dua kecamatan yang terdampak banjir bandang di Cicaheum, Kecamatan Mandalajati dan Kecamatan Kiaracondong, pulih sepenuhnya.
"Sampai selesai, sampai masyarakat bisa terselesaikan dengan baik walaupun tidak sempurna," katanya.
Bersama Kepala Dinas Sosial Tono Rusdianto, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Elly Wasliah, serta Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana Ferdi Ligaswara, Solihin meninjau beberapa area yang paling parah terdampak banjir bandang dan langsung memerintahkan jajarannya bergerak cepat menangani dampak bencana dan menyalurkan bantuan.
"Kita sudah berikan bantuan baik dari Dinas Sosial, Dinas Ketahanan Pangan, maupun Dinas Pemadam Kebakaran. Dari masyarakat juga sudah banyak yang masuk," katanya.
Solihin menyebut banjir bandang di Cicaheum di luar perkiraan pemerintah kota. Saat hujan deras melanda kawasan Bandung raya, pemerintah kota terlalu fokus menangani banjir di Gedebage.
"Banjir di Cicaheum luput dari perhatian kita, karena fokus di Gedebage," kata dia.
Pemerintah Kota Bandung akan mengambil pelajaran dari kejadian itu, menjadikannya sebagai dasar untuk merencanakan penanganan dampak bencana secara terintegrasi, tidak lagi secara parsial.
Dalam kunjungannya, Solihin mencatat beberapa kebutuhan penanganan dampak bencana, termasuk perbaikan jembatan rusak, pemberian seragam sekolah dan pakaian bagi korban, perbaikan rumah, serta evaluasi bangunan di sempadan sungai.
"Bantuan pun ada di posko, karena yang masuk dan dikeluarin tercatat. Itu harus dalam satu pintu," kata dia.
Baca juga: Banjir bandang Bandung akibat alih fungsi lahan di hulu
Pewarta: Asep Firmansyah
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2018