"Kami pastikan program Bosda Madin yang selama ini telah dijalankan akan dilanjutkan bahkan sasaran penerima program juga akan ditambah," kata Gus Ipul saat melantik pengurus Forum Komunikasi Diniyah Takmiliyah (FKDT) di Kabupaten Gresik, Rabu.
Gus Ipul mengatakan, setiap tahun anggaran yang digelontorkan untuk program ini mencapai Rp300 miliar, dan akan ditingkatkan dengan nama program Madin Plus.
Dari catatan yang ada, saat ini ada 26.827 lembaga yang mengelola pendidikan tingkat ulya, wusto dan ulya se Jawa Timur, dan dari jumlah itu setidaknya ada 1.837.943 Santri dan 900 ribu lebih ustadz.
Sementara itu Ketua FKDT Jawa Timur, Satuham mengatakan program Bosda Madin yang telah dilakukan Gus Ipul terbukti mampu menyejahterakan para guru Madin.
"Tidak alasan bagi kita untuk tidak mendukung Gus Ipul maju sebagai Gubernur Jatim. Dan saya mengajak seluruh guru Madin bisa memenangkan Gus Ipul," katanya.
Satuham mengatakan, ada tiga alasan bagi guru Madin untuk mendukung Gus Ipul, yakni dia adalah pembina FKDT, kedua telah dinobatkan sebagai bapak Madin Jawa Timur; serta ketiga Gus Ipul satu-satunya calon yang mendapatkan restu mayoritas ulama.
Sementara itu, Pilkada Jatim untuk memilih Gubernur dan Wakil Gubernur periode 2019-2024 diikuti dua pasangan calon, yakni Khofifah Indar Parawansa-Emil Dardak dengan nomor urut 1, dan Gus Ipul-Puti Guntur Soekarno nomor urut 2.
Pasangan nomor 1 merupakan calon dari koalisi Partai Demokrat, Golkar, PAN, PPP, Hanura dan NasDem, sedangkan pasangan nomor 2 adalah calon dari gabungan PKB, PDI Perjuangan, PKS serta Gerindra.
Pewarta: Abdul Malik Ibrahim
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2018