• Beranda
  • Berita
  • Seminggu terombang-ambing di laut, 76 Rohingya terdampar di Aceh

Seminggu terombang-ambing di laut, 76 Rohingya terdampar di Aceh

20 April 2018 17:36 WIB
Seminggu terombang-ambing di laut, 76 Rohingya terdampar di Aceh
Dokumentasi - Imigran etnis Rohingya yang terdampar, Kamal Husen (8th) bersiap dibaringkan oleh ibunya saat menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Zubir Mahmud, Idi, Aceh Timur, Aceh, Jumat (6/4/2018). Sedikitnya 5 dari sepuluh imigran muslim Rohingya dua laki-laki, dua wanita dan satu anak bernama Kamal Husen (8th), Mursyidik (28), M. Ilyas (33), Syamimah (15) dan Mominah (20) ditemukan terdampar sekitar 176 mil dari perairan lepas Aceh Timur saat menggunakan Kapal tanpa mesin. (ANTARA FOTO/Rahmad)
Bireuen, Aceh (ANTARA News) - 76 warga Rohingnya, Myanmar, terdampar di Pantai Kuala Raja, Kecamatan Kuala, Kabupaten Bireuen, Jumat siang.

Kasat Airut Polres Bireuen Iptu Amir MZ kepada wartawan di Bireuen, menyatakan, puluhan warga Rohingnya itu terdampar di pantai Kuala Raja pukul 14.00 WIB.

Mereka terdiri atas 42 laki-laki, 26 wanita, dan 8 anak-anak.

Mereka mengaku sudah hampir satu minggu terombang ambing di laut dengan menggunakan perahu ikan berbobot 10 GT.

Saat ini puluhan warga Rohingnya itu masih berada di Desa Kuala Raja dan mereka semuanya akan dimandikan karena sudah sangat lusuh setelah berhari hari di laut.

Amir mengungkapkan, hampir 80 persen mereka kurang sehat karena kekurangan bahan makanan.

"Kita sudah koordinasi dengan PMI dan Pemkab Bireuen agar membantu warga Rohingnya, berupa obat-obatan dan makanan serta keperluan lain," kata Amir.

Ia menyatakan, imigran Rohingnya diduga akan mengungsi ke Malaysia dengan tujuan mengungsi dan mencari kerja.

Pemkab Bireuen berencana menempatkan para imigran ini di Gedung SKB Cot Gapu Bireuen dan sudah berkoordinasi dengan pihak Imigrasi Lhokseumawe untuk penanganan lebih lanjut.

"Pengungsi yang sakit kini sudah ditangani pihak medis," kata Amir.

Baca juga: Nelayan Aceh Timur temukan 5 etnis Rohingya terdampar di laut

Pewarta: Mukhlis
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2018