"Kami pastikan tidak mengganggu arus mudik karena kami sampai membangun tol gate ada dua proses. Kami juga sudah bangun empat tol gate dekat (hotel) Patra," kata General Manager PT Angkasa Pura I Bandara I Gusti Ngurah Rai Yanus Suprayogi di Kuta, Kabupaten Badung, Rabu.
Pembangunan gerbang tol menuju bandara tersebut, ia mengatakan, ditujukan untuk memperlancar keluar masuk kendaraan pengangkut calon penumpang.
Ia menjelaskan pengerjaan apron di sisi barat bandara baru sekitar tujuh persen yang dikerjakan. Pekerjaan di apron sisi barat bandara mencakup pengurukan sekitar enam hektare kawasan perairan yang diproyeksikan dalam jangka pendek dapat menampung tiga pesawat berbadan besar atau enam pesawat berbadan kecil khususnya guna mengakomodasi peserta pertemuan IMF dan Bank Dunia.
"Tanggal 18 Mei, izin pelaksanaan reklamasi sudah keluar. Kami sudah kerjakan itu dan sedang menunggu kapal dari Batam menuju Bali," katanya, menambahkan dalam jangka panjang perluasan apron barat akan mencakup area 48 hektare.
Pekerjaan perluasan yang lainnya adalah pembangunan apron di sisi timur bandara yang saat ini sudah 40 persen dikerjakan, dan pembangunan gedung VIP I dan II yang proses pengerjaannya mencapai 23 persen.
Pengembangan apron barat dan timur juga berimbas pada relokasi markas Pangkalan Udara Ngurah Rai dan pembangunan sarana pengelolaan limbah.
Proyek perluasan bandara yang sebagian besar mencakup pembangunan infrastruktur di kawasan udara itu, menurut dia, ditargetkan rampung Agustus supaya sudah bisa digunakan menjelang pertemuan Dana Moneter Internasional (IMF) dan Bank Dunia pada Oktober.
Baca juga:
Bandara Bali terima 369 penerbangan tambahan Lebaran
Bandara Internasional Jawa Barat akan layani lima rute mudik
Pewarta: Dewa Wiguna
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2018