"Kegiatan pengambilan api abadi ini menjadi kehormatan bagi Grobogan ataupun Jawa Tengah karena terpilih sebagai bagian penyelenggaraan Asian Games 2018," kata Puan setelah menyerahkan api dalam lentera khusus kepada mantan atlet tenis Indonesia Yustejo Tarik di Mrapen, Grobogan, Jawa Tengah, Rabu.
Puan mengatakan api Mrapen menjadi perwakilan api abadi dari seluruh wilayah di Indonesia dan akan disatukan dengan api asal India yang sudah tiba di Yogyakarta pada Selasa (17/7).
"Kedua api itu akan dipadukan di Prambanan dan akan berkeliling di 53 kota dan 18 provinsi di Indonesia, sampai akhirnya tiba di Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK) Jakarta pada 18 Agustus," katanya.
Puan mengatakan Asian Games ke-18 yang akan dihadiri lebih dari 16 ribu orang dari 45 negara Asia itu diharapkan dapat mencapai sukses penyelenggaraan, sukses prestasi, dan sukses ekonomi, serta upacara pembukaan dan penutupan.
"Upacara pembukaan dan penutupan akan ditonton oleh lebih dari lima miliar penonton di seluruh dunia sehingga dapat berdampak pada ekonomi Indonesia," ujarnya.
Kegiatan pengambilan api Mrapen sebagai api obor Asian Games itu juga dihadiri Chef de Mission (CdM) Asian Games Komjen Pol. Syafruddin, Ketua Komisi X DPR RI Djoko Udjianto, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Bupati Grobogan Sri Sumarni, Bupati Demak Natsir, dan Ketua Panitia Penyelenggara Asian Games 2018 (INASGOC) Erick Thohir.
Api abadi Mrapen itu disimpan di dalam lentera khusus (tinder box) dan dikirab di Kota Semarang sebelum dipadukan dengan api Asian Games asal India di Prambanan.
Baca juga: Obor akan dibawa ke Kawah Ijen
Pewarta: Imam Santoso
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2018