"Ya, harapannya, yang namanya membawa api obor apalagi. Rasanya mau turun lagi di ajang ini (Asian Games), tetapi kan enggak mungkin," katanya, usai mengawal api obor Asian Games 2018 di Semarang, Rabu.
Meski tak terlibat langsung di atas lapangan, Yayuk mengaku optimistis Indonesia bisa meraih prestasi saat untuk kali kedua menjadi tuan rumah Asian Games nanti, setelah pertama kali pada 1962 silam.
"Ini Asian Games yang kedua kalinya diselenggarakan di Indonesia. Mari gunakan kesempatan ini, buat atlet, adik-adik untuk betul-betul memperjuangkan yang terbaik," katanya.
"Harapan saya, kalau bisa memaksimalkan dan mengoptimalkan prestasi. Marilah capai empat sukses, yakni sukses penyelenggaraan dan sukses prestasi," ujar Yayuk menambahkan.
Baca juga: Api Mrapen diharapkan "bakar" semangat atlet Indonesia di Asian Games 2018
Baca juga: Persiapan Indonesia tuai apresiasi dari Presiden OCA
Perempuan kelahiran Yogyakarta 30 November 1970 itu terlibat dalam estafet obor Asian Games dengan menerima api abadi Mrapen, Purwodadi, Jawa Tengah, dari legenda tenis Indonesia Yustedjo Tarik.
Setelah menerima dari Yustedjo, Yayuk mengarak api tersebut menuju Balai Kota Semarang melewati Jalan Gajahmada dan Jalan Pemuda sebelum menyerahkannya kepada Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi.
Baca juga: Menko PMK resmikan pengambilan api Mrapen
Baca juga: Obor akan dibawa ke Kawah Ijen
Pewarta: Zuhdiar Laeis
Editor: Gilang Galiartha
Copyright © ANTARA 2018