• Beranda
  • Berita
  • Aksi lepas saham dorong pelemahan IHSG hingga 17,04 poin

Aksi lepas saham dorong pelemahan IHSG hingga 17,04 poin

29 Agustus 2018 10:48 WIB
Aksi lepas saham dorong pelemahan IHSG hingga 17,04 poin
Ilustrasi: Seorang pria mengamati layar elektronik pergerakan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta (ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto)
Jakarta, 29/8 (Antara) - Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu, dibuka melemah sebesar 17,04 poin dipicu aksi ambil untung oleh investor, yang melepas saham-saham mereka.

IHSG dibuka melemah 17,04 poin atau 0,28 persen menjadi 6.025,60. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 bergerak turun 4,20 poin atau 0,44 persen menjadi 952,78.

Analis Senior CSA Research Institue Reza Priyambada di Jakarta, Rabu mengatakan bahwa laju IHSG cenderung tertahan seiring dengan sebagian investor yang mulai melakukan aksi ambil untung.

"Setelah IHSG bergerak menguat dalam beberapa hari sebelumnya, sebagian investor memanfaatkan momentum itu untuk ambil untung," katanya.

Ia menambahkan investor asing yang melakukan aksi lepas saham di sesi awal perdagangan hari ini (29/8), turut menjadi beban bagi pergerakan IHSG. Terpantau, investor asing membukukan jual bersih Rp5,58 miliar pada sesi pagi ini.

Kepala Riset Valbury Sekuritas, Alfiansyah mengatakan pergerakan indeks saham global yang mulai terbatas menjadi sinyalemen negatif bagi IHSG.

Baca juga: Perjanjian dagang AS-Meksiko, dongkrak penguatan kembali Wall Street
Baca juga: Bursa Tokyo menguat ikuti kenaikan Wall Street



"IHSG cenderung minim sokongan dari pasar global, sehingga dapat membuat IHSG bergerak mixed dengan peluang melemah terbatas," katanya.

Bursa regional, di antaranya indeks Nikkei naik 73,24 poin (0,32 persen) ke 22.886,71, indeks Hang Seng melemah 7,39 poin (0,03 persen) ke 28.344,23, dan indeks Strait Times menguat 1,57 poin (0,05 persen) ke posisi 3.249,12.

Baca juga: Sentimen The Fed, picu pelemahan kembali rupiah jadi Rp14.640
Baca juga: Muncul data ekonomi baru, kurs dolar diperdagangkan bervariasi

Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2018