Lima kesalahan saat wawancara kerja

24 September 2018 19:20 WIB
Lima kesalahan saat wawancara kerja
Pencari kerja antre untuk wawancara pada bursa kerja JobStreet.com Indonesia di Gedung Smesco, Jakarta, Jumat (10/1). Bursa kerja tersebut berlangsung hingga 11 Januari. (ANTARA FOTO/Dhoni Setiawan)
Jakarta (ANTARA News)  – Mencari pekerjaan bisa membuat sebagian orang tertekan karena sedikitnya kesempatan yang ada dan tingginya harapan orang-orang di sekitar agar kita bias diterima bekerja. Oleh sebab itu, saat mendapatkan kesempatan panggilan wawancara bekerja sebaiknya digunakan dengan baik.

Proses wawancara masih sering dianggap sebagai hal yang menakutkan, terkadang dapat membuat orang merasa terintimidasi karena rasanya seperti sebuah pertunjukkan tunggal dan yang mewawancara adalah penonton yang kejam, dan kamu sendirian dalam situasi ini.

Situs lowongan kerja jobstreet mengatakan proses wawancara kerja yang sukses tidak hanya tentang seberapa baik cara menjawab pertanyaan yang diajukan, tetapi juga kata-kata dan jawaban yang ditunjukan dari bahasa tubuh kepada pewawancara.

Berikut hal-hal yang harus dihindari saat wawancara kerja:

1. jabat tangan yang lemah

Jabat tangan yang sempurna sering kali sangat sulit untuk dicapai, terutama dalam keadaan gugup. Jangan lemah saat berjabat tangan karena hal itu bias membuat terlihat tidak antusias dan tidak mengesankan bagi pewawancara.

Buat jabatan tangan yang tegas dan kuat, tetapi disaat yang bersamaan jangan sampai menyakiti. Cara jabat tangan yang tegas adalah  menggunakan pegangan yang lengkap, remasan yang tegas, dua atau tiga kali ayunan sambil melakukan kontak mata. Iringi ayunan tangan dengan senyuman yang alami dan kata kata verbal yang sesuai.

2. menyilangkan lengan

Menyilangkan lengan di depan mungkin dapat membuat merasa lebih nyaman dan rileks tetapi secara tidak langsung hal tersebut juga menandakan bahwa seseorang sedang dalam keadaan defensif atau negatif.

Menutupi tubuh  dengan melipat lengan atau bahkan dengan benda seperti tas akan membuat  tampak defensif, tidak aman dan tidak nyaman di hadapan pewawancara.

Sebagai gantinya, berusahalah dengan sadar untuk senantiasa memisahkan tangan. Letakkan tangan di pangkuan atau istirahatkan kedua tanganmu di sandaran tangan kursi sehingga tangan  bebas bergerak secara alami saat kita  berbicara.

3. tidak kontak mata

Kontak mata  membuat seseorang  tampak dapat dipercaya. Kontak mata juga mengisyaratkan suatu keyakinan dan menunjukkan minat terhadap topik pembicaraan, tetapi jangan terlalu banyak melakukan kontak mata apalagi sampai membuat pewawancara merasa tidak nyaman.

Sebagai suatu aturan yang sudah umum, jagalah kontak mata sealami dan sehangat mungkin. Ini berarti kita  dapat mengalihkan pandangan sebentar kemudian menoleh lagi.

4. terlalu banyak mengangguk

Mengangguk pada saat yang tepat itu menunjukkan bahwa kita benar-benar sedang mendengarkan, benar-benar tertarik atau setuju dengan apa yang dikatakan oleh pewawancara. Mengangguk terlalu banyak dan pada waktu yang tidak pas di sisi lain akan membuat terlihat seperti tidak sepenuhnya mendengarkan, tidak benar-benar memahami apa yang sedang diucapkan atau hanya ingin menyenangkan pewawancara..

5. gelisah

Berhenti menyentuh wajah dan rambut, atau merapikan pakaian dan file atau lebih buruk lagi sedang memeriksa ponsel atau jam tangan. Anda mungkin suka memainkan rambut atau memeriksa ponsel hanya karena kebiasaan tetapi hal ini dan perilaku gelisah lainnya akan membuat terlihat tidak jujur, tidak sabar atau gugup dan tidak siap untuk diwawancara.


Baca juga: Memilih warna lipstik untuk wawancara kerja

Baca juga: Sukses wawancara kerja ternyata terampil berbasa-basi

Baca juga: Sebagian besar pelamar kerja berbohong saat wawancara agar diterima

 

Pewarta: Ida Nurcahyani
Editor: Subagyo
Copyright © ANTARA 2018