"Ada beberapa teknologi baru yang mendorong (angka tersebut), contohnya cloud. Banyak bank yang masuk ke cloud, cloud spending-nya lumayan tinggi," ujar Senior Research Manager IDC Financial Insight, Handojo Triyanto, usai acara tahunan Fintech Innovation Summit 2018, di Jakarta, Kamis.
Cloud, menurut Handojo, tidak hanya intra server, tetapi juga cloud as a service dan software as a service. Selain itu, mobile apps dan media sosial juga akan terus berkembang seiring dengan gaya hidup customer.
Teknologi lain yang diprediksi tumbuh adalah Intelligent Automation yang menghubungkan cognitive-enabled channels, rekayasa ulang proses bisnis, Robotic Process Automation, dan Human-Augmentation melalui kecerdasan buatan (Artificial Intelligence).
Intelligent Automation akan memusatkan pelanggan pada pusat jasa keuangan. Lebih dari itu, kebutuhan, perilaku, dan keinginan pelanggan di Indonesia akan terbiasa dengan desain yang personal dan interaksi pelanggan yang bermakna.
Interaksi akan didukung oleh otomatisasi yang lebih canggih sehingga interaksi tersebut tidak hanya efisien, namun juga menjadi lebih real-time.
Dari sisi implementasi TI, menurut Handojo, terbagi menjadi lima area, yaitu leadership transformation, channel social media, information, everything model dan workforce.
Namun, IDC meyakini bahwa fokus kepada pelanggan masih belum menjadi prioritas dibandingkan area lain seperti risk management, fraud management, dan regulatory compliance.
IDC Fintech Innovation Summit 2018 menghubungkan para pemimpin industri di regional dan para pakar industri finansial yang terpercaya di seluruh Indonesia.
Informasi dan wawasan yang diberikan pada acara ini akan membantu para pemimpin di industri finansial merencanakan strategi untuk memberikan solusi yang dapat mengatasi tantangan dalam keadaan pasar yang terganggu oleh Fintech saat ini.
Pewarta: Arindra Meodia
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2018