Pantauan di lapangan, Sabtu, tiga areal yang disiapkan untuk mendukung kejuaraan khusus untuk atlet disabilitas ini adalah Zona Inspirasi, Zona Semangat dan Zona Energi. Zona Inspirasi berada di Parkir Timur kompleks GBK, yang menyajikan beragam pilihan makanan hingga kebutuhan sehari-hari bagi para pengunjung.
Sementara di Zona Semangat di Pintu Lima GBK dan Zona Energi di Pintu Enam, terdapat panggung yang di setiap zonanya akan menghadirkan beragam pertunjukan sejak Sabtu pukul 14.00 WIB.
Bagi para pemburu merchandise resmi Asian Para Games 2018 sudah bisa mulai mendatangi tujuh titik lokasi penjualan resmi di GBK. Selain itu, INAPGOC juga menghadirkan titik khusus di Wisma Para Atlet, Kemayoran, bagi para-atlet yang ingin memperoleh beragam cendera mata khas Asian Para Games 2018. Berbagai pernak pernik resmi Asian Para Games 2018 ditawarkan dengan kisaran harga mulai dari Rp50.000 s.d. Rp900.000.
"Jumlah merchandise yang akan disediakan ini sangat banyak. Ada juga kemungkinan untuk menambah kuota. Untuk saat ini yang sudah masuk ke gudang kami ada sekitar 200 ribu pieces. Di titik-titik penjualan, merchandise yg kita hadirkan akan ada semua," Wakil Direktur Revenue and Sponsorship INAPGOC Susan Asian dalam keterangan resminya.
Baca juga: Lima atlet tenis meja Indonesia berlaga di hari pertama
Baca juga: Kakorlantas: Car Free Day tetap digelar
Walaupun merchandise resmi ini baru, namun ternyata saat ini sudah ada yang menjual merchandise non resmi Asian Para Games 2018. Menanggapi hal tersebut, Raja Sapta Oktohari sebagai Ketua INAPGOC juga tidak menampik keberadaan merchandise tak resmi di pasaran.
"Banyak orang yang ingin memiliki merchandise Asian Para Games. Bahkan saat ini sudah banyak unofficiall merchandise yang dijual. Tapi itu adalah wujud animo yang luar biasa. Kita memang harus bangga, Asian Para Games ini punya kita semua. Bahwa Indonesia jadi tuan rumah," kata pria yang akrab dipanggil Okto itu.
Baca juga: Tiga jenis medali Asian Para Games 2018 dibedakan dari bunyi
Baca juga: Polda Metro lakukan rekayasa lalu lintas saat pembukaan
Pewarta: Bayu Kuncahyo
Editor: Gilang Galiartha
Copyright © ANTARA 2018