• Beranda
  • Berita
  • Jabar segera miliki 600 titik perpustakaan jalanan

Jabar segera miliki 600 titik perpustakaan jalanan

6 November 2018 13:15 WIB
Jabar segera miliki 600 titik perpustakaan jalanan
Sejumlah warga membaca buku yang dipinjam dari mobil Perpustakaan Keliling saat Hari Bebas Kendaraan Bermotor (Car Free Day) di Taman Bungkul Surabaya, Jawa Timur, Minggu (12/2/2017). Keberadaan Perpustakaan Keliling tersebut guna meningkatkan budaya gemar membaca pada masyarakat khususnya anak-anak. (ANTARA FOTO/Didik Suhartono)

Kami targetkan ada 600 titik street library selama lima tahun ke depan,

Bandung, (ANTARA News) - Gubernur Jawa Barat M Ridwan Kamil mengatakan Pemprov Jawa Barat segera memiliki 600 titik perpustakaan jalanan yang berbentuk rak buku yang terpasang di jalanan Kota Bandung untuk memudahkan masyarakat membaca buku.

"Launching-nya 16 Desember bekerja sama dengan Kick Andy yang sangat tertarik menyokong program itu dan akan dinasionalkan programnya. Kami targetkan ada 600 titik street library selama lima tahun ke depan," kata Gubernur Emil usai membuka Pameran Buku Jabar Juara di Gedung Landmark Kota Bandung, Selasa.

Menurut dia, perpusatakaan jalanan juga merupakan salah satu dari sejumlah program yang disiapkan oleh Pemprov Jawa Barat untuk meningkatkan minat baca masyarakat Jawa Barat yang masih rendah.

"Tentunya dimulai dari Jawa Barat, jadi kami memberikan gagasan agar orang-orang sibuk yang tidak punya waktu khusus ke gedung untuk membaca bisa pas lagi di jalan, lagi bengong, naik motor, berhenti baca dulu di kotak yang kita sediakan di pinggir jalan, di taman, atau alun-alun," kata dia.

Selain itu, kata Gubernur Emil, warga juga bisa menyumbangkan buku yang sudah tidak terpakai ke perpustakaan jalanan tersebut.

"Jadi buat warga Jabar yang punya bukunya tidak terpakai, bisa dibawa terus dihibahkan ke kotak warni-warni street library ini. Sponsornya kami harapakan dari IKAPI Jabar dan tempat lain," katanya.

Selain itu, lanjut Emil, Pemprov Jawa Barat juga akan membuat perpustakaan berbasis hobi agar warga bisa semakin betah ketika mengunjungi perpustakaan.

"Jadi yang penting mah berkegiatan sambil di dalamnya tergoda untuk membaca buku dengan lebih intensif. Ujung-ujungnya budaya literasi naik. Sekarang masih ranking 60, persentase minat baca naik yang sekarang masih 17 persen. Jadi warga Indonesia yang hobi baca hanya 17 persen. Itu sangat rendah," kata dia.

Baca juga: Mendikbud: Budaya baca Indonesia tertinggal empat tahun

Baca juga: Budaya baca dinilai rendah, padahal ada Gerakan Literasi Sekolah

Pewarta: Ajat Sudrajat
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2018