• Beranda
  • Berita
  • Jokowi: tujuh "Unicorn" ASEAN empat dari Indonesia

Jokowi: tujuh "Unicorn" ASEAN empat dari Indonesia

21 November 2018 11:52 WIB
Jokowi: tujuh "Unicorn" ASEAN empat dari Indonesia
Presiden Joko Widodo membuka Muktamar XII Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) di Universitas Muhammadiyah Sidoarjo pada Senin (19/11) (ANTARA news/Desca Lidya Natalia)
Jakarta (ANTARA News) - Presiden Joko Widodo menyebutkan di 10 negara ASEAN ada tujuh "startup unicorn" besar yang dimiliki anak-anak muda.

 Dari tujuh itu,  empat berasal dari Indonesia.

"Ada Nadiem Makarim Go-Jek, ada Zaki Bukalapak dan lain-lainnya. Artinya anak-anak muda kita ini enggak kalah. Jangan ada yang merasa inferior," kata Presiden Jokowi seperti dalam keterangan yang diterima, Rabu.

Presiden Jokowi melanjutkan bahwa kualitas dan keunggulan yang dimiliki anak-anak muda Indonesia sebenarnya tak kalah dengan anak-anak muda dari negara lain.

Kejuaraan atau sejumlah olimpiade sains tingkat internasional seringkali menampilkan anak-anak muda Indonesia sebagai penyandang status juara.

Untuk itu, Presiden berhara para pemuda Indonesia mampu merespons perubahan global yang terjadi saat ini.

Dengan kemampuan itu, anak-anak muda diharapkan mampu menghadapi ketatnya persaingan di kancah global, kata Jokowi saat memberikan sambutan di hadapan para pelajar di Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) di Universitas Muhammadiyah Sidoarjo, Jawa Timur, Senin (19/11).

"Saya meyakini dengan anak-anak muda yang kita miliki, khususnya kader-kader IPM, tidak perlu takut kita bersaing dengan negara lain. Tidak perlu takut kita berkompetisi dengan negara-negara lain," ujarnya.

Sebaliknya, kata Presiden, anak-anak muda kita harus mampu membawa perubahan kemajuan bagi negara Indonesia.

Menurut perkiraan McKinsey Global Institute, Indonesia di tahun 2045 akan menjadi salah satu dari empat besar negara dengan perekonomian terkuat.

"Itu masa saat saudara-saudara semua nanti sudah menjadi orang semuanya," katanya. 

Pewarta: Joko Susilo
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2018