"Tadi juga dibahas bagaimana kita harus lebih membuka diri sesama ASEAN, unicorn ASEAN untuk ada di negara ASEAN lain," kata Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara saat dijumpai di pertemuan TELSOM TELMIN di Ubud, Bali, Rabu (5/12).
Sikap terbuka ini diyakini dapat mendorong pertumbuhan startup unicorn di tingkat ASEAN, termasuk bagi Indonesia. Jika tidak, dia khawatir startup unicorn dari negara lain akan masuk ke ASEAN dan tidak membawa dampak ekonomi bagi kawasan ini.
"Kalau kita tidak membuka diri cepat, seseorang dari negara lain atau unicorn lain bukan dari ASEAN, akan masuk ke ASEAN. Kita tidak dapat apa-apa. Makanya tadi bicara dengan semuanya (negara anggota) yang ada unicorn," kata Rudiantara.
Keterbukaan tersebut juga berlaku untuk Indonesia, startup dari negara lain dapat masuk. Dalam pertemuan tersebut, Rudiantara menyatakan bertemu dengan perwakilan dari Filipina mengenai startup unicorn mereka masuk ke Indonesia jika layanan yang ditawarkan memang belum tersedia.
"Kecuali kalau ada yang sama, tentu saya dahulukan yang nasional. Kalau tidak ada, masa kita mau diam saja," kata dia.
Menurut dia, Indonesia juga perlu bersikap terbuka terhadap perusahaan rintisan dari ASEAN selama memberikan manfaat.
Perkembangan perusahaan rintisan menjadi salah satu pokok pembahasan dalam pertemuan tahunan Telecommunications and Information Technology Senior Officials Meeting (TELSOM) dan ASEAN Telecommunication and Information Technology Ministers Meeting (TELMIN) tahun ini untuk mendorong ekonomi digital di kawasan tersebut.
Untuk mendorong pertumbuhan perusahaan rintisan, Rudiantara mengharapkan ada startup hackathon dalam lingkup ASEAN untuk mendorong kemajuan keterampilan sumber daya manusia agar dapat mengimbangi perkembangan teknologi yang cepat.
Pertemuan menteri komunikasi ASEAN TELSOM TELMIN 2018 diadakan di Ubud Bali pada 3-6 Desember. Menurut jadwal, negara-negara peserta pertemuan ini akan memberikan keterangan bersama mengenai hasil rapat, hari ini, Kamis.
Pewarta: Natisha Andarningtyas
Editor: Subagyo
Copyright © ANTARA 2018