Najwa Shihab pembawa acara yang akrab disapa Nana, putri kedua Quraish Shihab, mengunggah konten video berjudul "Alasan basi tidak ikut Pemilu" untuk generasi milenial yang tahun ini baru pertama kali berpartisipasi dalam pesta demokrasi itu.Semuanya bisa dengan mudah kamu akses di ponsel pintarmu. Jadi, tidak ada alasan untuk tidak tahu kandidat pemilu
Video yang berdurasi kurang lebih 5 menit itu hari ini diputar dalam acara "Sore Seru Bareng Line Today" di FX Sudirman, Jakarta Selatan, Kamis, menyuarakan agar generasi milenial tidak golput.
Beberapa alasan basi kaum milenial tidak ikut pemilu, di antaranya pertama, saya tidak cukup mengenal masing-masing kandidat.
"Mereka adalah figur publik yang selalu siap untuk menjual sosoknya dan semuanya bisa dengan mudah kamu akses di ponsel pintarmu. Jadi, tidak ada alasan untuk tidak tahu kandidat pemilu," kata Najwa.
Kedua, tidak ada kandidat yang meyakinkan. "Sebagian besar dari kita tidak puas dengan kandidat yang ada, tapi seseorang harus terpilih, kamu boleh tidak yakin sama kandidat, tapi kamu harus yakin kalau kamu cukup cerdas untuk menilai siapa yang lebih dibutuhkan untuk negeri ini," ujar Najwa.
Ketiga, saya tidak mempertaruhkan apa-apa. "Apa yang kita pertaruhkan adalah masa depan, tepatnya masa depanmu dan masa depan bangsa ini, karena siapa yang akan memimpin hari ini akan mempengaruhi masa-masa mendatang," kata Najwa.
Keempat, saya tidak merasa terwakili. "Kurikulum yang jenuh, UU ITE yang bisa menyebabkan kita masuk penjara dan internet lemot, siapa lagi yang akan menyuarakan kebutuhan-kebutuhan tersebut kalau bukan generasi muda, anak muda perlu memilih agar kepentingan dan nalar mereka terwakili," jelas Najwa.
Kelima, saya tidak suka politik. "Semua orang yang hidup tidak mungkin tidak terlibat dalam politik, pemilu memungkinkanmu untuk menyerahkan hal-hal berbau politik kepada orang lain, kamu tinggal memilih orang yang tepat," ujar Najwa.
Najwa juga menjelaskan, suara-suara dari anak muda sangat mempengaruhi pemilu tahun ini. "Jadi, tidak ikut memilih, berarti kontraproduktif terhadap perbaikan keterwakilan politik," katanya.
Baca juga: Kaum milenial diminta perangi hoaks
Baca juga: Igor Saykoji nilai golput tidak pedulikan negara
Pewarta: Ganet Dirgantara dan Agus Saeful Iman
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2019