PT Pertamina (Persero) menjamin pasokan bahan bakar minyak (BBM) untuk produksi dan operasional BUMN yang tergabung dalam Holding Pertambangan, yakni PT Inalum, PT Bukit Asam, PT Aneka Tambang dan PT Timah.Dengan sinergi antar-BUMN ini diharapkan efisiensi bisa bertambah...
Komitmen tersebut tertuang dalam Perjanjian Kerja sama Strategis tentang Acuan Harga Bahan Bakar Minyak yang ditandatangani oleh Direktur Pemasaran Korporat Pertamina Basuki Trikora Putra dan Direktur Layanan Strategis Inalum Ogi Prastomiyono, Direktur Pemasaran Antam Tatang Hendra, Direktur Niaga Bukti Asam Adib Ubaidillah, Direktur SDM & Umum Timah Muhammad Rizki. Penandatanganan tersebut disaksikan oleh Menteri BUMN Rini Soemarno di Kantor Kementerian BUMN, Kamis.
"Dengan sinergi antar-BUMN ini diharapkan efisiensi bisa bertambah, BUMN makin untung dan pelayanan ke masyarakat bisa makin optimal," kata Menteri Rini.
Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati menjelaskan, melalui kerjasama ini Pertamina akan memberikan layanan terbaik dalam memasok BBM untuk para perusahaan-perusahaan tersebut.
"Ini kerja sama strategis, di mana BUMN-BUMN yang melakukan tanda tangan, mendapatkan pasokan langsung secara jangka panjang, baik infrastruktur maupun energinya," kata Nicke.
Dengan varian produk yang lengkap dan berkualitas serta layanan yang komprehensif melalui layanan Vendor Held Stock (VHS) dan Franco, Nicke menegaskan Pertamina telah berpengalaman memasok kebutuhan BBM untuk banyak perusahaan di Indonesia.
Menurut dia, kerja sama dengan BUMN Holding Tambang ini tidak membebani keuangan Pertamina, justru menguntungkan kedua belah pihak, terutama dengan kesamaan acuan harga BBM.
Nicke menambahkan perjanjian kerja sama dengan holding BUMN Pertambangan ini berlaku selama 5 tahun untuk jenis Biosolar dan Marine Fuel Oil 180 (MFO 180) sebanyak 25.000 kiloliter (KL) per bulan dan akan meningkat menjadi 40.000 KL/bulan.
Menanggapi kerja sama ini, Direktur Layanan Strategis Inalum, Ogi Prastomiyono, mengatakan sinergi dengan Pertamina dilakukan sejalan dengan rencana bisnis Inalum yang terus mendorong efisiensi and produktifitas perusahaan baik untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri maupun ekspor.
"Dengan kerja sama ini, perseroan dapat melakukan efisiensi sekaligus mendapat jaminan pasokan BBM sesuai dengan spesifikasi yang dibutuhkan dengan harga yang kompetitif," kata Ogi.
Industri pertambangan merupakan salah satu pengguna terbesar BBM. Hal ini mendukung peningkatan produksi di sektor pertambangan yang berkontribusi terhadap perekonomian nasional. Total pemakaian BBM seluruh Holding saat ini kurang lebih sebesar 25.000 KL per bulan.
Pewarta: Mentari Dwi Gayati
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2019