Sudah dipastikan tidak lolos ke Piala Asia U-23 AFC 2020, tim nasional U-23 Indonesia akan menjalani laga terakhirnya di Grup K Kualifikasi Piala Asia U-23 AFC 2020 menghadapi Brunei Darussalam di Stadion Nasional My Dinh, Hanoi, Vietnam, Selasa, mulai pukul 17.00 WIB.
Kemenangan dianggap menjadi harga mutlak bagi skuat berjuluk Garuda Muda tersebut setelah mereka belum mencatatkan satu poin pun dari dua laga Grup K.
Di atas kertas, kekuatan Indonesia lebih baik dari Brunei Darussalam. Sebagai perbandingan, Brunei Darussalam sudah kebobolan total 14 gol dari dua pertandingan Grup K, sementara Indonesia kemasukan lima kali.
Dalam sejarah pertemuan kedua negara di seluruh kelompok umur tim nasional, Indonesia hampir selalu tampil dominan dan mencatatkan keunggulan setidak-tidaknya dua gol.
Namun, hal itu bukan berarti Brunei tidak pernah menang atas Indonesia. Pada tahun 2012, timnas U-21 Indonesia yang diperkuat Andik Vermansah, Yosua Pahabol, Syaiful Indra Cahya dan rekan-rekan takluk dari Brunei Darussalam dengan skor 0-2 di babak final turnamen Trofi Hassanal Bolkiah yang berlangsung di Bandar Seri Begawan, Brunei Darussalam.
Di kejuaraan serupa, tahun 2014, Indonesia yang diperkuat para pemain juara Piala U-19 AFF tahun 2013 seperti Evan Dimas, Paulo Sitanggang, Muchlis Hadi Ning, Maldini Pali dan Ilham Udin Armaiyn, dikalahkan Brunei dengan skor 1-3 di fase grup. Pelatih Indonesia di edisi ini adalah Indra Sjafri, pelatih yang sekarang menangani timnas U-23 Indonesia.
Indra tentu tidak ingin sejarah pahitnya terulang. Pelatih asal Sumatera Barat itu pun dipastikan akan memberikan kemampuan terbaik demi membawa anak-anak asuhnya meraih tiga poin di partai pamungkas kualifikasi Piala Asia U-23.
Pria yang membawa Indonesia juara Piala AFF U-19 tahun 2013 dan Piala AFF U-22 tahun 2019 sudah menyiapkan strategi untuk membongkar taktik bertahan Brunei Darussalam.
Meski demikian, Indra tidak ingin memaksakan para pemain andalannya yang tampil di laga kontra Thailand dan Vietnam kembali bermain saat menghadapi Brunei. Dia berencana melakukan rotasi pemain.
Indra tidak memberikan informasi tentang siapa atau posisi mana yang akan diganti. Yang pasti, timnas U-23 Indonesia tidak akan diperkuat oleh penyerang Marinus Wanewar yang dikartu merah oleh wasit di laga kontra Vietnam pada Minggu (24/3).
Sebagai pengganti Marinus, Indra kemungkinan akan menugaskan Muhammad Dimas Drajad, pemain yang juga menjadi bagian dari tim ketika Indonesia dikandaskan Brunei tahun 2014.
Dari segi mentalitas, para pemain Garuda Muda juga sudah siap tempur kontra Brunei Darussalam. Gelandang timnas U-23 Indonesia Sani Rizki Fauzi menegaskan bahwa mental pemain dalam kondisi bagus dan sudah bisa menerima kegagalan melaju ke Piala Asia U-23 2020.
"Kami akan memberikan yang terbaik walau harapan lolos ke Piala Asia U-23 sudah tidak ada. Insya Allah kami memperjuangkan tiga poin," tutur Sani.
***3***
Baca juga: Timnas U-23 bertekad menangi laga terakhir kualifikasi Piala Asia
Baca juga: Indra Sjafri: Lionel Messi saja pernah gagal
Pewarta: Michael Siahaan
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2019