"Kalau bisa ada dua atau tiga tempat untuk mereka. Sehingga pemain mendapatkan jam terbang," ujar Indra di Stadion Nasional My Dinh, Hanoi, Vietnam, Selasa.
Menurut pelatih asal Sumatera Barat itu, kebijakan tersebut akan mempermudah dirinya memilih pemain yang tepat untuk SEA Games 2019.
Indra menyebut dirinya akan mengutarakan keinginannya tersebut di acara pertemuan dengan manajer-manajer klub.
"Kalau usulan saya tidak diterima, saya akan mencari bentuk pemusatan latihan lain sebagai persiapan menuju SEA Games 2019," kata dia.
Baca juga: Indra: timnas U-23 Indonesia bermain tidak sabar kontra Brunei
Baca juga: Dimas Drajad-Rafi cetak gol. Indonesia taklukkan Brunei 2-1
Sebagai informasi, cabang olahraga sepak bola SEA Games 2019 akan mempertandingkan timnas U-22 dengan pemain-pemain kelahiran maksimal tahun 1997.
Setiap tim juga dipersilakan menggunakan jasa maksimal dua pemain senior yang usianya di atas 22 tahun. PSSI menargetkan Indonesia meraih medali emas di ajang ini.
Indra Sjafri sendiri cukup sukses ketika melatih timnas U-22 Indonesia dengan mendapatkan gelar Piala AFF U-22 2019.
Namun, setelah turnamen itu, Indra gagal membawa skuatnya lolos ke Piala Asia U-23 AFC 2020 karena tak bisa bersaing di fase grup.
Indonesia hanya menempati posisi ketiga Grup K dengan tiga poin dari tiga laga, hasil dari satu kemenangan dan dua kekalahan.
Satu-satunya kemenangan didapatkan dalam laga kontra Brunei Darussalam yang berlangsung pada hari ini, Selasa (26/3), di Stadion Nasional My Dinh, Hanoi, Vietnam, dengan skor 2-1.
Baca juga: Indra Sjafri: Lionel Messi saja pernah gagal
Baca juga: Indra Sjafri bertanggung jawab atas kegagalan Indonesia
Baca juga: Vietnam juara Grup K, Indonesia urutan ketiga
Pewarta: Michael Siahaan
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2019