"Baku akan menjadi salah satu ajang lain yang sulit bagi kami karena lintasan panjang dan tikungan lambat dan berenergi rendahnya," ungkap kepala tim Haas Guenther Steiner seperti dikutip laman Formula 1 pada Selasa.
Sejauh ini, kecepatan mobil Haas VF-19 terbilang cepat dalam sesi kualifikasi, setelah menjadi satu dari tiga tim, selain Ferrari dan Mercedes yang meloloskan dua mobil balapnya pada Q3 di tiga balapan awal musim ini.
Walaupun tim yang bermarkas di Amerika Serikat itu mengoleksi poin di Australia, namun mereka tidak memiliki kecepatan yang serupa ketika turun pada dua balapan selanjutnya di Bahrain dan China.
Haas masih kesulitan menemukan seting yang tepat untuk ban sehingga performa sasis mobil mereka kurang optimal.
Baca juga: Hasil GP China, Hamilton juara seri ke-1.000, Mercedes cetak hat-trick
"Semoga beberapa solusi kami bekerja, yang kami telah garap sejak tes di Bahrain, untuk menempatkan ban di jendela (optimal). Jika tidak, Baku akan menjadi sirkuit yang sulit lainnya bagi kami."
"Aku tidak bisa mengatakan jika sekarang lebih sulit dari tahun lalu karena mobil kami berbeda, kami mengembangkan mobil yang benar-benar baru," kata Steiner.
"Kami tahu jika kami tidak bisa mendapati ban bekerja (dengan baik) di balapan. Sebesar apa jendela itu, dan menjaga di dalamnya, sulit untuk diterangkan."
Haas saat ini menempati peringkat enam klasemen konstruktor dengan poin sama dengan McLaren, delapan poin, atau terpaut empat poin dari Alfa Romeo yang menduduki peringkat lima.
Baca juga :Berger: Ferrari terlalu dini terapkan "team order"
Pewarta: Aditya Eko Sigit Wicaksono
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2019