Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Juni, turun 4,2 dolar AS atau 0,33 persen, menjadi ditutup pada 1.281,40 dolar AS per ounce.
Indeks-indeks acuan Wall Street telah jatuh selama dua sesi terakhir di tengah kekhawatiran atas meningkatnya friksi perdagangan global. Pada Selasa (7/5/2019) saja, indeks Dow Jones Industrial Average kehilangan sekitar 500 poin.
Pada Rabu (8/5/2019), indeks Dow menghentikan penurunannya, pulih lebih dari 100 poin. Indeks S&P 500 dan Nasdaq juga mengikuti kenaikan Dow.
Ketika ekuitas membukukan keuntungan, logam mulia biasanya turun, karena daya tarik terhadap aset-aset safe haven, seperti emas, berkurang.
Tekanan tambahan pada emas datang dari penguatan dolar AS. Indeks dolar AS, ukuran greenback terhadap enam mata uang utama saingannya, naik 0,09 persen menjadi 97,64 tak lama sebelum penyelesaian perdagangan emas.
Emas biasanya bergerak berlawanan arah dengan dolar AS, yang berarti jika dolar AS menguat maka emas berjangka akan turun, karena emas yang dihargai dalam dolar AS menjadi lebih mahal bagi investor yang menggunakan mata uang lainnya
Sehari sebelumnya, emas berjangka memperpanjang kenaikan moderat untuk hari ketiga berturut-turut, karena anjloknya pasar saham AS meningkatkan daya tarik terhadap aset-aset safe haven.
Adapun logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Juli turun 6,4 sen AS atau 0,43 persen, menjadi berakhir di 14,862 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman Juli turun 9,00 dolar AS atau 1,03 persen, menjadi ditutup pada 864,40 dolar AS per ounce. Demikian laporan yang dikutip dari Xinhua.
Baca juga: Bursa saham Spanyol melemah, Indeks IBEX 35 ditutup turun 0,09 persen
Baca juga: Analis: Meski ditutup melemah, IHSG berpeluang menguat kembali
Pewarta: Apep Suhendar
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2019