Pebalap berusia 20 tahun asal Jerman itu bersiap untuk menjalani balapan ketiganya di F2 akhir pekan ini di Sirkuit Barcelona-Catalunya, trek dimana ayahnya, yang juara dunia Formula 1 tujuh kali.
"Tak pernah mudah dan apa yang dia capai itu luar biasa," kata Schumacher muda seperti dikutip Reuters, Kamis.
"Aku lebih menghargainya setiap hari."
Pebalap muda itu, anggota dari akademi Ferrari dan juara F3 Eropa tahun lalu, sepertinya ditakdirkan untuk lulus ke Formula 1 dan telah menjalani tes dengan mobil Ferrari pada April.
Bahkan, kepala tim Ferrari, Mattia Binotto, melihat kemiripan Mick dengan sang ayah.
baca juga:Serasa di rumah sendiri, Mick Schumacher komentari garasi Ferrari
Schumacher senior, yang belum tampil lagi di publik setelah mengalami cedera kepala karena kecelakaan ski pada 2013, adalah orang yang sangat memperhatikan hal-hal detail.
Mick juga menunjukkan jika dia adalah sosok yang teliti.
Seperti ayahnya, yang merasa mabuk jika duduk di kursi simulator, Mick juga tidak mau menyentuh kemudi balapan virtual modern.
"Aku tak melakukan simulasi apa pun di rumah," kata dia. "Jika pun demikian, aku melakukannya dengan tim yang menjadi persiapan lebih baik untukku. Data, semuanya, semua poin kunci yang aku butuhkan untuk persiapan."
Di rumah, Mick lebih memilih mempelajari catatan yang ia buat sebelum turun berlatih dan berlomba.
"Aku lebih memilih latihan, dengan sepeda dan pergi ke gym, yang bagus juga untuk sisi mentalku," kata dia. "Aku rasa aku tak perlu melakukan balapan online."
Ketika hari-hari libur pun dia lebih memilih melihat video balapan untuk mempelajari strategi dan teknik balapan.
Mick saat ini berada di peringkat sembilan klasemen pebalap F2 dengan hasil finis terbaik P5.
baca juga:Statistik balapan GP Spanyol
Pewarta: Aditya Eko Sigit Wicaksono
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2019