"Niat (untuk membawa I-Pace) ada, seperti tren di seluruh dunia ataupun regional ASEAN yang sudah menggunakan mobil listrik. Kami masih menunggu juga peraturan pemerintah, termasuk soal perpajakan," kata Direktur Merek Jaguar dan Land Rover Indonesia Jentri Izhar dalam jumpa pers di Jakarta, Rabu malam.
Jaguar Land Rover Indonesia, menurut Jentri, masih akan memastikan kelayakan mobil listrik yang mengusung baterai hingga 90 kilowatt per jam itu untuk pasar Indonesia yang belum memiliki stasiun pengisian daya umum.
"I-Pace telah diluncurkan di Singapura pada pekan ini. Kami juga akan melihat perkembangan mobil itu di Singapura," katanya.
Sejak aktif mengomunikasikan Formula E dan Jaguar I-Pace eTrophy sebagai salah satu seri Formula E di Indonesia, Wahana Eka Automarga telah banyak menerima respon terkait kehadiran I-Pace di Indonesia.
"Sampai saat ini, cukup banyak pihak yang bertanya dan ingin membeli I-Pace. Tapi sayang, kami belum bisa jual saat ini. Kami terus bekerja agar para penggemar Jaguar bisa dapat mobilnya," kata Jentri.
Jaguar I-Pace, menurut Jentri, masih punya ciri khas mesin mobil sport khas Jaguar dengan kemampuan jelajah mencapai 350-450 kilometer dalam satu kali pengisian daya.
"Segmentasi usia konsumen I-Pace dari sisi teknologi adalah 25 tahun karena sudah melek teknologi. Tapi, kemampuan beli mereka tentu lain cerita," katanya.
Pewarta: Imam Santoso
Editor: Yuniardi Ferdinand
Copyright © ANTARA 2019