"Keselamatan harus menjadi budaya, termasuk keselamatan pemudik anak. Terkait keselamatan, Kementerian Perhubungan fokus pada penurunan angka kecelakaan," kata Cris dalam jumpa pers di Komisi Perlindungan Anak Indonesia, Jakarta, Rabu.
Cris mengatakan Kementerian Perhubungan telah mengupayakan peningkatan sarana dan prasarana di terminal, stasiun, pelabuhan, bandara. Pengecekan di terminal bus sudah hampir 100 persen terlaksana seluruhnya.
"Pengecekan bus tidak hanya dilakukan dari Kementerian Perhubungan tetapi juga melibatkan pihak swasta," jelasnya.
Di pelabuhan juga sudah dilakukan pengecekan kelayakan kapal, termasuk kelayakan nahkoda dan keberadaan sekoci penyelamat dan jaket keselamatan.
Begitu pula dengan pengecekan terhadap pesawat dan kereta api yang selama ini Cris nilai sudah berjalan cukup baik, dicek kembali untuk pelaksanaan mudik lebaran.
"Untuk aspek keamanan, kami juga bekerja sama dengan TNI/Polri. Penjagaan di titik-titik rawan diperketat serta ada penambahan personel," tuturnya.
Kementerian Perhubungan juga memikirkan aspek kenyamanan. Rekayasa lalu lintas menjadi satu arah di jalan tol dari Jakarta hingga Brebes merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan kenyamanan pemudik.
"Lalu lintas satu arah supaya pemudik merasa lebih nyaman dan mendapatkan kepastian waktu tiba yang lebih tinggi. Namun, pemudik juga jangan mengabaikan keselamatan dengan memacu kendaraan pada kecepatan tinggi," katanya.
Tempat-tempat istirahat di jalan nontol juga telah dipersiapkan, terutama di tempat-tempat yang dikelola Kementerian Perhubungan seperti jembatan timbang.
KPAI mengadakan jumpa pers tentang mudik ramah anak menghadirkan Staf Ahli Menteri Perhubungan Bidang Logistik, Multimoda, dan Keselamatan Perhubungan Cris Kuntadi.
Dari KPAI, selain Ketua Susanto, juga hadir Wakil Ketua Rita Pranawati, serta tiga komisioner, yaitu Retno Listyarti, Susianah, dan Ai Maryati Solihah.
Pewarta: Dewanto Samodro
Editor: Tunggul Susilo
Copyright © ANTARA 2019