"Salah satu yang utama, yakni menghilangkan sekolah-sekolah tertentu menjadi idola ataupun favorit bagi masyarakat," kata Kepala Dinas Pendidikan Kalteng Slamet Winaryo kepada Antara di Palangka Raya, Senin.
Hal ini penting, sebab menurutnya pemerintah membangun setiap sekolah agar menjadi favorit bagi masyarakat. Pihaknya tidak ingin hanya sekolah tertentu saja yang menjadi favorit, karena akan berdampak negatif terhadap perkembangan dunia pendidikan.
Baca juga: Antre dari dini hari demi daftarkan sekolah anak
Jika semua sekolah menjadi favorit, tentu penyebaran siswa pun akan lebih merata. Hingga pada akhirnya pemerataan kualitas pendidikan mampu diwujudkan di Kalteng, baik di wilayah perkotaan maupun pelosok perdesaan.
"Kami pun telah berupaya memberitahukan kepada masyarakat, bahwa semua sekolah yang ada di Kalteng ini baik dan kualitasnya merata pada seluruh jenjang pendidikan," tuturnya.
Sebagai indikator utama, yakni dapat dilihat dalam dua tahun terakhir. Hasil ujian nasional yang diraih para siswa benar-benar merata, nilai kelulusan yang bagus tak hanya di wilayah perkotaan saja namun juga di pelosok perdesaan.
Baca juga: Orang tua rela izin kerja saat PPDB
Bahkan untuk hasil ujian nasional terbaik SMA sederajat, bukan diraih oleh siswa yang berada di Kota Palangka Raya yang merupakan ibu kota provinsi, melainkan diraih oleh siswa yang bersekolah di wilayah Tumbang Samba, Kabupaten Katingan.
"Artinya masyarakat tidak perlu khawatir terhadap kualitas pendidikan di masing-masing sekolah yang ada di wilayahnya, sebab semua sekolah itu baik dan pemerintah selalu memberikan perhatian serta bantuan kepada semuanya secara adil," tegas Slamet.
Baca juga: Calon siswa antre daftar PPDB zonasi di SMAN 39 Jaktim sejak pagi buta
Lebih lanjut ia menjelaskan, hingga saat ini tahapan PPDB baik di tingkat SD, SMP hingga SMA sederajat semuanya berjalan tertib dan lancar, termasuk pada SMA sederajat yang melaksanakan PPDB dengan moda online dan offline.
Pewarta: Kasriadi/Muhammad Arif Hidayat
Editor: Heru Dwi Suryatmojo
Copyright © ANTARA 2019