Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengisolasi hewan ternak di Dusun Grogol IV, Desa Bejiharjo, Kecamatan Karangmojo, setelah ditemukan sapi mati mendadak yang diduga terkena penyakit antraks.Kami sudah meminta hewan ternak dari Dusun Grogol IV tidak boleh keluar sampai batas waktu yang belum ditentukan menunggu hasil observasi dari tim petugas kesehatan hewan
"Kebijakan isolasi hewan ternak di Dusun Grogol IV ini bertujuan penyakit antraks tidak menyebar ke wilayah lain," kata Kepala Dinas Pertanian dan Pangan (DPP) Gunung Kidul Bambang Wisnu Broto di Gunung Kidul, Jumat.
Ia mengatakan pihaknya sudah berkoordinasi dengan pemangku kebijakan di tingkat bawah seperti RT/RW hingga Kepala desa terkait penanganan dan pencegahan penyebaran antraks di wilayah Grogol IV dan sekitarnya.
"Kami sudah meminta hewan ternak dari Dusun Grogol IV tidak boleh keluar sampai batas waktu yang belum ditentukan menunggu hasil observasi dari tim petugas kesehatan hewan," katanya.
Bambang mengatakan sejauh ini, wilayah yang terpapar antraks baru Dusun Grogol IV. Petugas juga sudah menyuntik vitamin, dan menyuntik vaksin.
Dia mengatakan pihaknya menerjunkan 91 petugas kesehatan hewan untuk memvaksin 839 ekor sapi, 1.852 ekor kambing dan 30 ekor domba untuk mencegah paparan virus antraks di Desa Bejiharjo, Kecamatan Karangmojo.
Bambang mengatakan vaksin diberikan di zona kawasan penyakit antraks, yakni zona merah dan zona kuning. Zona merah meliputi Dusun Grogol I, Desa Bejiharjo sebanyak 67 ekor sapi, dan 175 ekor kambing. Dusun Grogol II, Desa Bejiharjo, vaksin diberikan terhadap 21 ekor sapi, dan 72 ekor kambing.
Dusun Grogol III, Desa Bejiharjo, vaksin diberikan terhadap 93 ekor sapi, dan 264 ekor kambing. Dusun Grogol IV, Desa Bejiharjo, vaksin diberikan terhadap 25 ekor sapi, dan 72 ekor kambing. Dusun Grogol V, Desa Bejiharjo, vaksin diberikan terhadap 54 ekor sapi, dan 143 ekor kambing.
Selanjutnya, di Dusun Kajar 3, Desa Wonosari, vaksin diberikan terhadap 107 ekor sapi, 151 ekor kambing, dan satu ekor domba. Dusun Tawarsari, Desa Karangtengah, vaksin diberikan terhadap 22ekor sapi, 51 ekor kambing, dan sembilan ekor domba.
"Jumlah hewan ternak di zona merah yang divaksin ada 389 ekor sapi, 928 ekor kambing, dan 10 ekor domba," kata Bambang.
Zona kuning meliputi Dusun Grogol II, Desa Bejiharjo, vaksin diberikan terhadap 70 ekor sapi, dan 150 ekor kambing. Dusun Gunungsari, Desa Bejiharjo, vaksin diberikan terhadap 60 ekor sapi, dan 1o0 ekor kambing. Selanjutnya, Dusun Banyubening I, Banyubening II, Kulwono, Kedung I dan Kedung II (Desa Karangtengah), Budegan I, dan Budegan II (Desa Piyaman), dan Selang II (Desa Selang).
"Total hewan ternak yang akan disuntik vaksin antraks, yakni 450 ekor sapi, 924 ekor kambing, dan 20 ekor domba. Total hewan ternak yang direncanakan divaksin, yakni 839 ekor sapi, 1.852 ekor kambing dan 30 ekor domba," katanya.
Baca juga: Cegah penyebaran virus antraks, Gunung Kidul vaksin 839 ekor sapi
Baca juga: Dinkes imbau tidak resah menyikapi kasus antraks di Gunung Kidul
Baca juga: Gunung Kidul akan anggarkan penanganan antraks selama 10 tahun
Pewarta: Sutarmi
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2019